Update Covid-19

Ramadan Bulan Al-Qur’an: Keutamaan dalam Pandemi

Puasa Ramadan tahun ini dibarengi dengan ujian yang berat bernama Covid-19 atau yang juga dikenal virus Corona. Virus ini memaksa kita beribadah Ramadhan seperti shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an yang biasanya dilakukan di masjid, kali ini harus dilakukan di rumah. Dalam kondisi menghadapi ujian yang begitu berat seperti saat ini, tidak ada jalan lain kecuali tetap berpegang pada Al-Qur’an. Baca https://update.unisayogya.ac.id/covid19/ramadan-bulan-al-quran-keutamaan-dalam-pandemi/

Oleh: Dr. M Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I. – Dosen UNISA Yogyakarta

Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan. Sebab itu, seringkali disebutkan bahwa Ramadan adalah bulan Al-Qur’an. Hal ini telah ditegaskan di alam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…”

Ramadan Bulan Al-Qur’an

Puasa Ramadan tahun ini dibarengi dengan ujian yang berat bernama Covid-19 atau yang juga dikenal virus Corona. Virus ini memaksa kita beribadah Ramadhan seperti shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an yang biasanya dilakukan di masjid, kali ini harus dilakukan di rumah.

Karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menghimbau untuk beribadah di rumah, termasuk meniadakan shalat jumat dan shalat jamaah di masjid. Hal ini dilakukan untuk meminimalisisasi penyebaran virus Corona yang semakin masif.

Amalan Yang Dapat Mengantarkan Masuk Surga

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/amalan-yang-dapat-mengantarkan-masuk-surga/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Amalan Yang Dapat Mengantarkan Masuk Surga*
Oleh: Basit Adhi Prabowo – Kepala PDSI UNISA

Amalan yang dapat mengantarkan masuk ke Surga, antara lain:

*Jangan Marah*

Dikisahkan dalam sebuat riwayat, ada seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Abu Darda’ pernah bertanya kepada Nabi SAW

_Dari Abu Darda’, ia berkata:_
_Ada seorang laki-laki berkata kepada Rosululloh SAW, “Ya Rosululloh, tunjukkanlah kepada saya atas suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga”. Rosululloh SAW bersabda, “Jangan marah, maka bagimu surga”_

Beruntunglah jika kita mampu menahannya (dan memaafkan kesalahan orang) sehingga kemarahan itu tidak berlanjut, maka kita termasuk golongan orang yang kuat.

Caranya: Yang pertama adalah diam. Rosululloh bersabda: “Jika kamu marah, maka diamlah”. Yang kedua, ber-dzikir (mengingat) kepada Allah, karena hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Yang ketiga adalah berwudhu.

*Sholat, Berbakti, Jihad*

Puasa Transformatif Di Tengah Wabah Covid-19

Jika puasa hanya sekedar menahan diri dalam arti sempit, maka puasa kita terancam hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga saja bagi pelakunya. Karena hanya puasa yang bermakna menahan diri dalam arti luaslah yang dapat berdampak secara sosial berskala besar. Sikap menahan diri yang diajarkan dalam puasa Ramadhan ini bisa kita bawa dalam menghalau penyebaran virus Corona yang sedang melanda negeri kita. Menahan diri untuk tidak ke luar rumah kecuali memang sangat mendesak. Menahan diri untuk tidak beribadah ke masjid sesuai himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menahan diri untuk tidak bersilaturahim. Menahan diri untuk tidak mudik dulu tahun ini dan menahan diri lain-lainnya. Baca https://update.unisayogya.ac.id/covid19/puasa-transformatif-di-tengah-wabah-covid-19/

Oleh: Dr. M Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I. – Dosen UNISA Yogyakarta

Kata “puasa” dalam Bahasa Arab disebut “Ash-Shiyam” atau “Ash-Shaum” yang secara bahasa berarti “al-Imsak” yang bermakna “menahan diri dari sesuatu”. Dengan demikian, secara istilah puasa bermakna menahan diri dari segala sesuatu dapat membatalkan puasa yang dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sehingga orang yang sedang sahur kemudian mendengar seruan “imsak”, itu artinya kita disuruh untuk menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum dan hubungan biologis.

Namun makna menahan diri ini bukan berarti sempit di mana hanya sekedar menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, namun hakikat menahan diri yang dimaksud bermakna luas yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang dapat menggugurkan pahalanya puasa. Jika puasa hanya sekedar menahan diri dalam arti sempit, maka puasa kita terancam hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga saja bagi pelakunya. Karena hanya puasa yang bermakna menahan diri dalam arti luas yang dapat berdampak secara sosial berskala besar.     

Memaknai Ulang Waktu Luang

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/memaknai-ulang-waktu-luang/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Memaknai Ulang Waktu Luang*
Oleh: Dwi W Indah Fajarwati – Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UNISA

Terdapat sebuah hadis menarik tentang waktu yang diriwayatkan oleh imam Bukhari. Hadis ini menyebutkan dengan jelas kategori waktu secara khusus yaitu waktu luang, seakan akan ini menjelaskan adanya pembagian kategori waktu: waktu pada umumnya dan waktu luang. Hadis tersebut berbunyi, yang artinya “Ada dua nikmat yang banyak manusia tidak bisa memanfaatkan dengan baik, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari).

*Apa arti Waktu Luang?*

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian waktu memiliki sedikitnya 7 arti. Tiga diantaranya dibawah ini dapat digunakan untuk memahami ulang apa yang dimaksud dengan waktu luang, yaitu
1). Seluruh rangkaian saat, ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung,
2). Saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu,
3). Kesempatan, tempo, peluang. Adapun kata Luang memiliki 2 makna yaitu (3.1). Lowong/kosong, (3.2). Senggang atau tidak sibuk.

Pemberitahuan Kepada Mahasiswa UNISA Yogyakarta terkait Penukaran Voucher bagi Mahasiswa UNISA Yogyakarta yang Masih Berada di Kost/Kontrakan Jogjakarta

Memperhatikan Surat Edaran Rektor UNISA Yogyakarta No. 314/UNISA /Au/III/2020 tentang Kebijakan dalam Kewaspadaan Pandemi Covid-19 dan No. 362/UNISA/Au/IV/2020 tentang Pemberian Bantuan Voucher bagi Mahasiswa Masih di Kost Yogyakarta pada Masa Pandemi Covid-19, maka melalui Satgas Covid-19, UNISA memberitahukan kepada mahasiswa UNISA Yogyakarta yang masih berada di Kost/Kontrakan Jogjakarta dapat menukarkan VOUCHER (berdasarkan email verifikasi Voucher yang diterima oleh mahasiswa) di Khadija Mart dengan tetap memperhatikan Protokol Kewaspadaan COVID-19 UNISA Yogyakarta.

Kebijakan Mengenai Pemberian Bantuan Voucher bagi Mahasiswa Masih di Kost Yogyakarta pada Masa Pandemi Covid-19 362/UNISA/Au/IV/2020

Mempertimbangkan protokol kewaspadaan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan WHO dan juga perkembangan penyebarannya di Yogyakarta, serta dalam rangka membantu mahasiswa yang terdampak Covid-19 dan masih berada di kost Yogyakarta, maka berdasarkan rapat Pimpinan UNISA pada hari Senin, tanggal 20 April 2020 dengan ini menyampaikan kebijakan terkait pemberian bantuan kebutuhan sehari-hari dalam bentuk Voucher bagi mahasiswa yang masih berada di Kost Yogyakarta di masa Pandemi Covid-19 dengan ketentuan sebagai berikut :

UNISA Yogyakarta Lakukan Penyemprotan di LLDIKTI Wilayah V

LLDIKTI Wilayah V yang bekerjasama dengan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), melaksanakan penyemprotan Disinfektan di kantor LLDIKTI Wilayah V, Ahad (26/4). Penyemprotan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan penyebaran Pandemi Covid 19.

Penyemprotan Disinfektan ini dilaksanakan oleh Satgas Covid19 UNISA Yogyakarta, mengerahkan tiga anggota yang masing-masing membawa semprotan ransel. Total hampir 50 liter Disinfektan berhasil disemprotkan diseluruh penjuru kantor LLDIKTI Wilayah V.

Tahun Ini, Ramadan Kita Berbeda

Ibadah Ramadhan di tengah merebak virus Corona memang penuh dengan tantangan. Namun demikian, jangan sampai hal tersebut mengurangi esensi atau kualitas dari Ramadan itu sendiri. Jadikan tahun ini, dengan Ramadan kita yang berbeda sebagai momentum terbaik untuk hijrah menjadi hamba yang lebih baik lagi. Sehingga kita bisa mencapai derajat takwa. Baca https://update.unisayogya.ac.id/covid19/tahun-ini,-ramadan-kita-berbeda/

Oleh: Dr. M Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I. – Dosen UNISA Yogyakarta

Tahun ini Ramadan kita berbeda dari Ramadan-Ramadan sebelumnya. Umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia harus menjalani puasa Ramadan yang tidak biasa. Hal tersebut disebabkan oleh merebaknya Covid-19 atau yang dikenal dengan virus Corona.

Tahun Ini, Ramadan Kita Berbeda

Setidaknya ada dua bebedaan mendasar yang akan diraskan oleh umat Islam pada Ramadhan tahun ini. Pertama, salat jamaah tarawih dan tadarus Alqur’an di masjid ditiadakan; dan kedua, kebiasaan ngabuburit atau jalan-jalan sore mencari menu buka puasa yang hilang atau berkurang. Setidaknya dua hal tersebut adalah ciri khas Ramadan di Indonesia.

Namun demikian, ketika shalat jamaah dan tadarus Alqur’an di masjid ditiadakan, bukan berarti tidak ada jamaah shalat dan tadarus Alqur’an. Jamaah shalat dan tadarus Alqur’an harus tetap ditegakkan di dalam rumah sebagai pengganti masjid.

Pola Hidup Sehat Selama Ramadhan

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/pola-hidup-sehat-selama-ramadhan/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Pola Hidup Sehat Selama Ramadhan*
Oleh: Yekti Satriyandari – Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu bagi kaum Muslim. Bulan puasa Ramadan memiliki segudang berkah dan pahala. Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Ketika Ramadan tiba, Setan-setan dibelenggu, pintu-pintu Neraka ditutup dan pintu-pintu Surga dibuka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)

Untuk bisa menjalani Ramadan dengan baik maka kita harus menerapkan pola hidup sehat agar kondisi badan kita tetap fit selama menjalani puasa. Selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan makanan maupun cairan sekitar 14 jam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menerapkan pola hidup sehat selama ramadan diantaranya yaitu pola makan, pola tidur dan aktifitas sehari-hari serta selalu berfikir positif agar bisa menjalani puasa dengan baik.

Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari Secara Islami

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/pola-pemenuhan-kebutuhan-sehari-hari-secara-islami/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari Secara Islami*
Oleh: Nurul Soimah – Prodi Kebidanan Jenjang D3

Ibadah dalam ajaran Islam adalah dijalankan secara Kaffah (menyeluruh), dalam perspektif kesehatan adalah penerapan pola hidup yang meliputi aspek Bio, psiko, sosial, spiritual yang seimbang, masalah keimanan dan kesehatan juga disebutkan dalam hadist Rasulullah Muhammad SAW “Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan disukai Allah dari pada Mukmin yang lemah” (HR, Muslim)

Menjaga kesehatan dimulai dari diri sendiri pola hidup sehat dimulai dari :

Pola psikologis: pola psikologis pada setiap tahapan usia bervariasi, pada usia produktif (usia 20-45) merupakan fase sesorang bergairah dan penuh semangat, pada tahapan usia produktif dan masa klimakterium sangat diperlukan adanya keharmonisan dalam keluarga.