Categories
Pikiran Dosen

Trik Pencegahan Virus Corona/COVID 19 Pada Ibu Hamil

Oleh: Enny Fitriahadi (Dosen Kebidanan Unisa)

ilustrasi: Ibu hamil yang tergolong rentan terinfeksi SARS CoV-2, berikut beberapa rekomendasi agar tak terpapar virus penyebab Covid-19

Ibu hamil tergolong rentan terinfeksi SARS CoV-2 selain lanjut usia dan orang sakit, ibu hamil menjadi golongan yang mengalami kekhawatiran besar menyusul pandemi virus Corona. Mereka harus menjalani pemeriksaan secara teratur sesuai dengan usia kehamilannya sampai menjelang persalinan. Belum lagi kecemasan lain jika harus melahirkan di tengah ancaman Covid-19.

Namun, ibu hamil tidak perlu terlalu cemas. Ahli kesehatan di New York memiliki trik untuk mengatasi kecemasan persalinan di tengah pandemi virus Corona. Bila ibu hamil mengalami gejala Covid-19, maka perlu membicarakan kondisinya lebih dulu kepada bidan atau dokter spesial melalui Wa atau telepon. Jadi, dokter dan tim medis rumah sakit akan mempersiapkan ruang isolasi khusus untuk ibu hamil.

“Jika positif virus Corona, dia harus ditempatkan di ruang isolasi. Begitu pula sang bayi saat lahir juga akan diisolasi untuk diuji positif atau negatif Covid-19,” ungkap Gaither dilansir Fox News. Ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit disarankan untuk tidak menerima tamu sampai bayinya diperbolehkan pulang. Langkah itu disebut bisa mengurangi angka penyebaran Covid-19 semakin meluas. Beliau juga menyarankan agar ibu hamil yang mengalami tanda-tanda depresi harus menghubungi penyedia layanan kesehatan seperti psikolog dan meminta bantuan kesehatan tambahan. Selain itu, semua ibu hamil juga perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan menghindari jalanan dan orang sakit yang diduga terinfeksi.

Rekomendasi Penangan Penyakit Covid 19 pada Ibu Hamil :

  1. Pengaruh infeksi virus Corona (SARSCov-2) terhadap kehamilan
    1. Tidak ada perbedaan manifestasi klinis dibanding populasi umum
    2. Gejala sebagian besar : flu derajat ringan hingga sedang
    3. Gejala pneumonia berat dapat terjadi pada hamil berusia tua
    4. Belum ada laporan kematian ibu hamil terinfeksi virus Corona
    5. Risiko lebih tinggi dengan gejala lebih berat terutama ibu hamil dengan penyakit penyerta (asma, kencing manis)
  2. Pengaruh virus Corona (SARSCov-2) terhadap janin ?
    1. Tidak ada bukti meningkatkan angka keguguran
    2. Tidak ada bukti transmisi vertikal virus Corona
    3. Peningkatan partus prematur
  3. Cara menghindari virus Corona (SARSCov-2)?
    Budayakan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan bila habis melakukan aktivitas sesuatu.
  4. Kapan ibu hamil terinfeksi virus corona (Sarscov-2) dapat ke rumah sakit?
    1. Dijumpai keluhan terkait janin atau kehamilan DARURAT
    2. Ibu hamil menghubungi dokter spesialis kandungan terdekat untuk difasilitasi menuju RS Rujukan
    3. Tidak dianjurkan dengan transportasi umum
    4. Ibu harus memberitahukan petugas pendaftaran RS mengenai status orang ter infeksi virus Corona
  5. Bagaimana risiko transmisi virus Corona (SARSCov-2) ke janin ?
    1. Tidak ada bukti transmisi vertikal virus corona intrauterin
    2. Tidak ada data penularan dari air susu ibu.
    3. Resiko penularan meningkat karena kontak erat
    4. Bayi dari ibu terinfeksi virus corona dianjurkan pemeriksaan virus corona
    5. Terdapat data pendukung memisahkan perawatan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi corona selama 14 hari
  6. Apa yang harus dilakukan bila ibu hamil terpajan virus Corona ?
    1. Bila ibu hamil demam/batuk terus menerus
    2. Tetap di rumah kurang lebih 7 hari dan menghubungi dokter spesialis kebidanan terdekat
    3. Keluhan tidak membaik : ibu hamil segera menghubungi satgas Covid 19
  7. Ibu hamil harus menjalani pemeriksaan virus Corona ?
    1. Kapan ? ibu mengalami gejala dan keluhan terinfeksi serta memerlukan perawatan
    2. Cara pengambilan ? Swab hidung, mulut atau sputum
  8. Bagaimana bila hasil pemeriksaan positif ?
    1. Lapor bidan/dokterspesialis kandungan untuk pemeriksaan kehamilan dan karantina mandiri
    2. Bila gejala berat, ibu hamil dirawat di RS rujukan
    3. USG : 14 hari stelah massa karantina berakhir
  9. Kapan ibu hamil harus melakukan karantina mandiri ?
    1. Bila ibu hamil memiliki gejala serta tanda-tanda infeksi virus Corona, seperti demam atau batuk terus-menerus
    2. Bila hasil pemeriksaan infeksi virus Corona positif
  10. Yang harus dilakukan selama karantina mandiri ?
    1. Tetap berada di rumah
    2. Seandainya terpaksa ke luar rumah, tidak boleh menggunakan transportasi umum
    3. Tinggal dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi baik
    4. Tidak menerima kunjungan
    5. Memisahkan penggunaan peralatan makan dan peralatan mandi dari anggota keluarga yang lain
    6. Tetap menjaga kebugaran
  11. Ibu hamil pada masa karantina mandiri
    1. Pemeriksaan kehamilan ditunda hingga masa karantina mandiri selesai
    2. Keadaan darurat : konsultasi dengan teknologi tele medicine
  12. Proses Persalinan
    1. Persalinan perabdominam akan memiliki luaran lebih baik dibandingkan persalinan pervaginam pada kasus infeksi virus Corona : TIDAK ADA BUKTI
    2. Larangan analgesia spinal atau epidural saat persalinan : TIDAK ADA DATA

Kata –kata penyemangat dan baik bagi semua ibu hamil untuk afirmasi positif :

Kami ibu hamil bebas dari virus apapun

Kami dan janin sehat sempurna baik fisik maupun jiwa

Dari hari ke hari kami semakin sehat dan kuat

Menjalani kehamilan dengan tenang dan tidak stress

Aku sehat, Alloh melindungiku dan keluargaku