Categories
Pikiran Dosen

Anjuran Pencegahan COVID-19 Untuk Masyarakat

Oleh: Enny Fitriahadi (Dosen Kebidanan Unisa)

ilustrasi : Masyarakat terdampak virus Corona

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Berdasarkan informasi di laman lembaga kesehatan AS, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lansia dan mereka yang memiliki riwayat gangguan kesehatan seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung, memiliki resiko lebih tinggi, saat terinfeksi virus corona. Gejala Corona Covid-19 dari Hari ke Hari Business Insider melaporkan sebuah studi yang menganalisis gangguan kesehatan pada 140 pasien Covid-19.

Kasus Corona Covid-19 hingga kini masih terus meningkat. Badan kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah kasus-kasus baru di beberapa negara meningkat semakin cepat, termasuk Indonesia. Apa Ciri-Ciri Awal Penderita Corona Covid-19? Gejala awal virus corona COVID-19 yang dirasakan para pasien adalah demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu. Namun, sebagian pasien Covid-19 hanya mengalami gejala sakit ringan, dan bahkan sama sekali tidak mengalami gejala infeksi.

Penelitian mencatat 80 persen pasien tergolong kasus ringan, 15 persen termasuk kasus parah dan 5 persen sakit kritis. Mayoritas atau 99 persen pasien itu mengalami demam tinggi. Lebih dari separuhnya mengalami kelelahan dan batuk kering. Sekitar sepertiga pasien juga mengalami nyeri otot dan sulit bernapas. Berdasarkan hasil riset di Wuhan tersebut, berikut perkembangan kemunculan gejala sakit Covid-19 yang tampak dari hari ke hari ketika infeksi virus corona sudah terjadi.

  • Hari 1: Pasien mengalami demam. Beberapa di antara mereka juga mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering. Sementara, sebagian kecil lainnya mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
  • Hari 5: Pasien bisa mengalami kesulitan bernapas, terutama jika mereka lansia atau memiliki gangguan kesehatan sebelumnya.
  • Hari 7: Pada hari ke tujuh ini, gejala di atas muncul dan rata-rata pasien belum dirawat di rumah sakit.
  • Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen) mengalami sindrom gangguan pernapasan akut, atau ketika cairan menumpuk di paru-paru. Kejadian ini sering berakibat fatal.
  • Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu ketika penyakit Covid-19 membuat pasien harus dirawat di ICU. Pasien-pasien yang mengalami kondisi ini lebih mungkin memiliki sakit perut memburuk dan kehilangan nafsu makan ketimbang mereka yang termasuk kasus ringan. Pada fase ini, tingkat kematian ditemukan hanya sekitar 2 persen.
  • Hari 17: Rata-rata, pasien yang pulih bisa keluar dari rumah sakit setelah 14-18 hari perawatan. Gejala covid-19 dapat mirip dengan pneumonia.

Perbedaan orang yang sakit akibat Virus Corona (2019-nCoV) dengan influenza biasa orang yang terinfeksi 2019-nCoV dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Meski gejalanya sama, tetapi virus penyebabnya bisa berbeda. Kemiripan gejala tersebut membuat identifikasi infeksi Virus Corona tidak mudah dilakukan. Perlu ada pemeriksaan laboratorium untuk mengonfirmasi indikasi seseorang tertular Virus Corona.

Oleh karena itu, WHO merekomendasikan agar setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas mencari pengobatan sejak dini. Mereka pun perlu memberitahu petugas kesehatan soal riwayat perjalanannya dalam 14 hari terakhir sebelum gejala muncul. Informasi lainnya ialah riwayat kontak mereka dengan seseorang yang sedang menderita infeksi saluran pernafasan.

Alternatif Jabat tangan yang aman saat pandemi corona:

  1. Berjabat tangan akan membuat 124 juta koloni bakteri
  2. Tos akan membuat 55 juta koloni bakteri
  3. Tos kepal akan membuat 7 juta koloni bakteri
  4. Alternatif yang baik dan benar serta aman, ke2 seseorang bertemu akan mengurangi nol transfer bakteri

Pedoman Alur Penanganan Cepat Covid-19 di Indonesia Untuk Masyarakat

Perlu Diperhatikan :

Kalau ada anggota keluarga atau saudara yang baru pulang dari luar daerah/luar negeri TIDAK PERLU DATANG KE RUMAH TENAGA MEDIS (DOKTER, BIDAN, MANTRI, KLINIK) untuk TES KESEHATAN. tapi yg perlu di lakukan:

  1. Untuk tetap di rumah saja selama 14 hari jangan pergi kemana-mana dulu/di dalam rumah saja (tidak perlu kepasar)
  2. Anggota keluarga yang lain melaporkan ke Kepala Desa/ pamong terdekat
  3. Jika dalam waktu 14 hari itu ada keluhan demam, diare, batuk kering, sakit tenggorokan dan sesak nafas TETAP TIDAK BOLEH DATANG ke RUMAH TENAGA MEDIS tapi HUBUNGI LEWAT TELPON KEPALA DESA ATAU TENAGA MEDIS TERDEKAT.
  4. Nanti selanjutnya akan di tindak lanjuti dengan WAWANCARA KELUHAN LEWAT TELPON JADI TENAGA MEDIS TIDAK DATANG KE RUMAH PASIEN DAN PASIEN TIDAK DI BAWA KE RUMAH TENAGA KESEHATAN,

PERLU DIINGAT :

Corona yang menyebar itu belum ada anti virusnya juga belum ada vaksinnya. Udah mantep aja Karantina di Rumah, Jaga Jarak Kesehatan, Perkuat daya tahan tubuh. Disarankan : mengkonsumsi telur, berjemur di bawah sinar matahari 15 menit pada jam 10 pagi , konsumsi zaitu atau madu, jahe, daun kelor, brokoli, jeruk, daun dan buah jambu, istirahat yang cukup, kurangi stress, konsumsi zinc, vitamin C dan E.

Mutiara risalah Islam : Dirumah aja, dapat Pahala Syahid ?

Nabi Shallallah’alaihi wa sallam bersabda.

“Barang siapa yang tinggal di rumahnya ketika terjadi wabah, maka dia mendapatkan pahala syahid, walaupun tidak meninggal dunia.” (HR. Ahmad, sanadnya Shahih Sesuai syarat Bukhari).