Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/ramadhan-momentum-terbaik-pembinaan-keluarga-sakinah/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon
*Ramadhan Momentum Terbaik Pembinaan Keluarga Sakinah*
Oleh : Irfatul Hidayah – Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UNISA
Alhamdulillah kita telah memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia karena merupakan bulan di mana pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu neraka ditutup rapat-rapat dan syaitan dibelenggu, sebagaimana terdapat dalam hadits riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ra , Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Apabila Ramadhan telah tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaitan dibelenggu”. (H.R. Bukhari Muslim). Berdasarkan hadits tersebut, bulan Ramadhan merupakan bulan dimana setiap muslim diberi kesempatan oleh Allah untuk memaksimalkan diri beribadah baik ibadah mahdhoh maupun ibadah ghairu mahdhoh.
*Ramadhan di masa Pandemi*
Ramadhan 1441 H merupakan Ramadhan yang berbeda dengan Ramadhan sebelumnya, Ramadhan kali ini kita sedang mendapatkan ujian dari Allah dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh bagian dunia. Semua negera di dunia sedang bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19. Upaya pencegahan penyebaran virus sedang diupayakan, diantaranya tetap tinggal di rumah, bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, kalaupun harus keluar rumah harus mengikuti protokoler, seperti memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer setelah atau akan memegang sesuatu benda, menjaga jarak minimal 1 meter, setelah kembali ke rumah mengganti pakaian dan mencuci tangan.
Kegiatan yang sifatnya melibatkan orang lebih dari 5 orang untuk sementara ditiadakan termasuk kegiatan ibadah seperti, sholat berjamaah di masjid, Jumatan (diganti sholat Dhuhur), Tarawih di Masjid, tadarus bersama di Masjid, buka bersama, dan sebagainya. Suatu keadaan yang cukup memprihatinkan akan tetapi kita sebagai seorang muslim harus selalu berhusnudhan, bersabar, ikhlas dengan ketetapan Allah karena semua kejadian yang terjadi di dunia ini semua atas izin Allah. Semoga kita semua termasuk hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan pandai mengambil hikmah.
*Membina Keluarga Sakinah*
Himbauan untuk tetap di rumah ini menjadikan Ramadhan 1441 H menjadi lebih istimewa karena kebersamaan bersama keluarga menjadi lebih banyak. Kebersamaan keluarga di bulan Ramadhan juga dapat dijadikan sebagai media pembinaan keluarga sakinah. Keluarga sakinah di dalam Himpunan Putusan Tarjih 3 didefinisikan sebagai:
_“Bangunan keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan tercatat di Kantor Urusan Agama yang dilandasi rasa saling menyayangi dan menghargai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam menghadirkan suasana kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang diridlai Allah swt”_
Munculnya istilah keluarga sakinah merupakan penjabaran firman Allah dalam surah ar-Rum ayat 21, yang menyatakan bahwa tujuan berumah tangga adalah untuk mewujudkan ketentraman atau ketenangan dengan berdasarkan mawaddah wa rahmah (saling mencintai dan penuh kasih sayang).
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”(Q.S Rum 30:21)
*Langkah Praktis Membina Keluarga Sakinah di rumah*
Kebersamaan keluarga melakukan ibadah dan aktivitas di bulan Ramadhan seperti makan sahur dan buka bersama, merupakan momen ibu, bapak dan anak dapat saling ngobrol dan bercerita seputar kegiatan atau masalah yang sedang dihadapi. Sholat wajib dan tarawih berjamaah juga momen yang tepat bagi seorang bapak sebagai kepala keluarga menjadi imam sholat dimana anggota keluarga yang lain menjadi makmum. Sungguh suatu keadaan yang membahagiakan dan menentramkan. Selain itu aktifitas tadarus juga dapat dilaksanakan bersama-sama dengan saling menyimak bacaan, apabila ada kekeliruan dalam membaca saling membetulkan juga merupakan momen yang tepat untuk menumbuhkan kepedulian akan sesama.
Kebersamaan keluarga dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan menjadikan hubungan lahir, bathin dan emosional semua anggota keluarga akan menjadi semakin erat sehingga menumbuhkan rasa kasih dan sayang serta kepedulian sesama anggota keluarga. Spirit kepedulian terhadap sesama anggota keluarga juga telah dijelaskan dalam Q.S.At Tahrim, 66:6. ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”