Categories
Kultum Ramadhan

Mengelola Rasa di Bulan Puasa

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/mengelola-rasa-di-bulan-puasa/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Mengelola Rasa di Bulan Puasa*
Oleh: Mamnuah – Prodi Ilmu Keperawatan

Kita memiliki berbagai rasa dalam menjalani kehidupan ini, ada rasa senang, sedih, jengkel, marah, bahagia, putus asa, dan sebagainya. Menurut KBBI, rasa adalah tanggapan hati terhadap sesuatu (indra), seperti rasa sedih, bimbang atau takut. Rasa yang kita miliki dipengaruhi oleh persepsi. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Bagaimana caranya agar rasa yang kita miliki senantiasa dalam kebaikan, apalagi di bulan puasa ramadhan ini.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Hujurat: 12).

*Berprasangka yang Baik*

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap siapapun dan tidak dianjurkan mencari kekurangan orang lain. Apabila ayat ini dipahami dan diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari maka akan mempengaruhi rasa yang kita miliki. Kita tidak akan berfikir negatif terhadap sikap, perilaku, dan perbuatan orang lain yang tidak sesuai dengan harapan kita. Setiap kali kita merasa diperlakukan tidak baik oleh orang lain justru akan membuat kita selalu punya rasa syukur.

Bersyukur karena perlakuan orang lain yang tidak sesuai harapan akan melatih rasa kita tetap positif, lebih sabar, bisa mendewasakan pemikiran kita, dan menambah pengalaman dalam kehidupan kita selanjutnya. Kita juga akan melihat sisi lain dari orang tersebut, mencari tahu alasan orang tersebut bersikap atau berperilaku tidak sesuai. Kita akan terus belajar mengerti orang lain. Rasa ini harus terus diasah agar bisa memahami orang lain dengan cara selalu berfikir positif dan berprasangka baik terhadap orang lain.

*Prasangka Hamba*

Begitupun kita harus selalu berprasangka baik terhadap kejadian yang menimpa diri kita agar rasa yang kita miliki selalu bahagia, senang, penuh rasa syukur, dan memberi energi positif buat diri sendiri maupun orang di sekitarnya. Seperti hadits di bawah ini yang menyatakan bahwa

“Aku (Allah SWT) sesuai persangkaan hambaKu,”

itu berarti kita diharapkan selalu berprasangka baik, mempunyai rasa yang positif agar kehidupan kita senantiasa dalam kebaikan, apalagi di bulan yang penuh berkah ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675].