Oleh: Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech. – Dosen Program Studi Bioteknologi S1 UNISA Yogyakarta
Bak bermain sepakbola, strategi disusun setelah mengenal lawan yang akan dihadapi. Begitupula dalam menghadapi pandemi COVID-19 saat ini. Kita perlu mengenal penyebabnya sebelum melawan dengan tepat. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Accute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS Cov-2) yang termasuk ke dalam keluarga coronavirus. Partikel virus ini berukuran nano, bermateri genetik asam ribonukleat untai tunggal (single stranded RNA) dengan pelindung lapisan lemak (phospolipid bilayer). Virus ini menyebar melalui droplets atau butiran air berukuran kecil yang keluar dari mulut atau hidung ketika bersin, batuk, berbicara dan bernafas. Karena tingkat penularannya yang sangat tinggi, pemerintah telah mengeluarkan himbauan untuk berusaha menghentikan rantai penyebaran virus ini.
Tidak semua orang yang terserang virus ini menunjukkan gejala sakit, terutama orang yang kekebalan tubuhnya baik. Pemerintah telah memberikan himbauan untuk membatasi mobilitas dan menjaga jarak bagi orang yang sehat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tersebarnya droplets yang berasal dari orang yang nampak sehat tetapi sebenarnya membawa virus. Pengendalian dan pemetaan penyebaran COVID-19 juga akan lebih mudah jika pergerakan masyarakat diminimalisir.
Sabun dan alkohol dapat melarutkan lapisan pelindung virus dengan baik. Materi genetik virus RNA relatif lebih rentan rusak tanpa pelindung. Sabun lebih efektif dan efisien untuk digunakan dibandingkan dengan alkohol yang biasa terdapat di dalam handsanitizer. Sabun, dibantu oleh air, dapat menjangkau seluruh permukaan tangan dengan baik. Sifat alkohol yang mudah menguap menyebabkan volume yang diperlukan menjadi lebih banyak dan penggunaan dalam jangka panjang tidak baik untuk kesehatan kulit.
Cairan disinfektan tidak direkomendasikan untuk disemprotkan kepada manusia karena akan berefek negatif seperti iritasi kulit mata dan saluran pernafasan. Penyemprotan disinfektan ke udara terbuka dan jalan tidak efektif untuk mengurangi jumlah virus ini. Disinfektan direkomendasikan untuk sterilisasi fasilitas umum seperti rumah sakit, pasar serta benda-benda yang sering disentuh seperti gagang pintu dan tombol lift. Kinerja disinfektan akan efektif untuk memberantas virus jika digunakan secara berkala dan rutin.
WHO telah mengelauarkan himbauan mask for all, semua orang menggunakan masker ketika keluar rumah. Orang sehat cukup menggunakan masker kain ketika memang harus keluar dari rumah. Masker kain bisa dibuat sendiri, lebih murah, bisa dicuci dan berdasarakan penelitian dapat membantu menyaring partikel virus. Pemadam kebakaran wajib menggunakan baju pengaman lengkap karena mereka terjun langsung menghadapi kobaran api. Begitu juga Alat Pelindung Diri (APD), masker medis/N95 dan handsanitizer, petugas medis lah yang sangat memerlukannya. Mereka yang berhadapan langsung dengan paparan virus ini dari pasien COVID-19 yang sedang dirawat. Mari kita bersama-sama melawan wabah COVID-19 ini dengan cara yang tepat.