Categories
Pikiran Dosen

Kehamilan ditengah pandemi Covid-19

Oleh: Endang Koni Suryaningsih, S.ST., MSc. Nurse-Mid. – Dosen Program Studi Kebidanan Diploma III UNISA Yogyakarta

Pada kondisi pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini, memberikan dampak kecemasan terhadap seorang ibu disaat dirinya dinyatakan hamil. Padahal sejatinya, kehamilan merupakan momen yang sangat ditunggu oleh para pasangan. Hingga saat ini, para ahli sedang mendalami dan mempelajari pengaruh infeksi Covid-19 pada ibu hamil terhadap janin. Bahkan, menurut American College of Obstetricians dan Gynaecologist, sejauh ini, data tidak menunjukkan bahwa wanita hamil memiliki resiko lebih tinggi terkena virus Covid-19 dibandingkan kelompok lain. Namun dengan adanya perubahan sistem imun yang terjadi selama kehamilan, dapat membuat ibu hamil menjadi lebih rentan terkena infeksi dan lebih beresiko mengalami gejala penyakit berat dan fatal. Infeksi covid-19 dapat menyebabkan demam tinggi pada penderitanya, akibatnya jika menyerang pada ibu hamil trimester pertama, dapat meningkatkan resiko terjadinya cacat lahir pada anak . Selain itu, yang perlu digaris bawahi adalah, Covid-19 ini berasal dari golongan virus yang sama dengan penyebab Severe Acute Respiratory Syndromes (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Berdasarkan kejadian lalu, ibu hamil yang terserang SARS dana tau MERS beresiko tinggi mengalmai keguguran atau melahirkan bayi premature. Kejadian ini berlaku demikian pada ibu hamil dengan Covid-19, namun laporan kejadiannya masih sedikit. Sejauh fakta empris, penularan Covid-19 dapat terjadi melalui percikan air liur pada saat si pembawa virus batuk, bersin atau bahkan berbicara. Hingga saat ini, belum ada data yang jelas mengenai penularan covid-19 dari ibu ke janin selama masa kehamilan atau pada saat melahirkan. Namun, berdasarkan kasus yang baru-baru ini terjadi, bayi yang baru lahir dari ibu dengan Covid-19 tidak terbukti ikut positif terjangkit virus ini.

Dengan adanya sistem imun yang menurun serta adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan menyebabkan ibu yang dinyatakan hamil harus lebih waspada terhadap penularan virus corona. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan infeksi Covid-19 pada ibu hamil sama dengan pada umumnya, diantaranya dengan rajin mencuci tangan. Cuci tangan yang efektif untuk membunuh virus adalah dengan menggunakan sabun di air mengalir selama kurang lebih 20 detik. Selain itu, infeksi Covid-19 pada ibu hamil dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, dan maknan tinggi protein. Secara psikis, meningkatkan daya tahan ibu hamil juga dapat dilakukan dengan bantuan dari ayah. Seperti memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada ibu hamil. Sebab kenyamann yang dirasakan ibu hamil mampu menstimulasi produksi hormon endorphine yang berfungsi untuk meningkatkan sel-sel imunitas. Kenyamanan ibu bisa didapatkan dengan seringnya ayah mengajak ngobrol janin serta sering mengelus2 perut ibu. Selain meningkatkan imunitas, kegiatan sederhana tersebut juga terbukti mampu meningkatkan bonding (ikatan batin) antara ayah dan janin, serta mampu meningkatkan perkembangan bahasa dan otak janin.

Upaya pencegahan selanjutnya untuk menangkal penularan covid-19 adalah dengan menggunakan masker saat bepergian. Jaga jarak atau physical distancing sejauh minimal 1 meter juga harus dilakukan ibu ketika bertemu dengan orang lain di luar rumah, termasuk ketika memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan ataupun bidan. Kecuali apabila diperlukan pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan. Dan yang terakhir, upaya pencegahan maksimal terhadap virus corona adalah dengan tetap tinggal di rumah saja selama pandemi ini berlangsung. Jika ibu hamil ingin melakukan olahraga, pilihlah jenis olahraga yang ringan dan dapat dilakukan didalam rumah saja. Olahraga disesuaikan dengan usia kehamilan ibu. Hindari untuk melakukan olahraga berat seperti jogging. Senam hamil sangat disarankan bagi ibu yang sudah memasuki usia kehamilan diatas 27 minggu atau sudah memasuki trimester ketiga. Semoga bermanfaat.

Tulisan ini terbit di SuaraMuhammadiyah.com Tanggal 16 Mei 2020