Dalam rangka memperingati Milad ke 29 dan HUT RI ke 75, Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggelar acara Virtual Concert bersama Jikustik, Minggu (23/8).
Virtual Concert bertema UNISA Bergerak untuk Bangsa ini menunjukkan bahwa Unisa Yogya tidak tinggal diam serta bersungguh- sungguh dalam memerangi pandemi Covid-19, dan memberikan kontribusi secara nyata penanganan Covid-19 dengan membuka donasi selama acara.
Selain menjadi pertunjukkan musik serta promosi, Unisa juga akan menyalurkan donasi dari civitas akademika, alumni dan masyarakat dengan menggandeng Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC).
Rekening donasi telah dibuka 7 hari sebelum acara inti berlangsung. Ke depannya hasil dari donasi tersebut akan disalurkan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 dan pemenuhan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) rumah sakit mitra Unisa Yogyakarta.
Rektor Unisa Yogya Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat mengatakan bahwa konser ini adalah bagian dari kontribusi Unisa Yogya, karena selama pandemi Unisa tidak hanya diam tetapi berkolaborasi serta bersinergi dengan semua pihak untuk ikut terlibat dalam pencegahan.
“Selama pandemi ini kita mengirim relawan, tenaga kesehatan, para konselor dari berbagai prodi, kita terlibat aktif untuk penanganan COVID-19,” kata Warsiti.
Hingga kini, Unisa Yogya telah melakukan berbagai kegiatan untuk membatu warga yang terdampak Covid-19, mulai dari memberikan sembako pada warga dan mahasiswa terdampak, berkomunikasi dengan tokoh masyarakat, memberikan voucher belanja pada mahasiswa, dan lain sebagainya.
Dalam konser tersebut, Unisa Yogya juga merilis buku UNISA Menulis Covid-19. Buku yang ditulis oleh seluruh civitas akademika Unisa ini menunjukkan bagaimana keprihatinan Unisa Yogya pada pandemi Covid-19.
Menurut M. Ali Imron, M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Yogya dan juga Inisiator Buku UNISA Menulis Covid-19 menuturkan bahwa buku ini tidak hanya menyorot dari sisi kesehatan saja, buku ini juga menyorot bagaimana pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya. Hal ini diharapkan masyarakat bisa memperluas wawasan masyarakat.
“Ada isu yang sifatnya umum, misalnya soal OR, komunitas, kesehatan. Ada yang jarang, bagaimana pendidikan di covid untuk anak berkebutuhan khusus. Lalu bagaimana menyiapkan ASI, gizi,” tutur Imron.