Categories
Berita UNISA

UNISA Yogya dan UiTM Menggelar International Webinar Series Terakhir

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Universiti Teknologi Mara (UiTM) menggelar webinar seri terakhir dari serangkaian lima seri yang sudah diselenggarakan bersama- sama. International Webinar Series 5 ini bertemakan “Monitoring Children and Geriatrics Nutritional Status During MCO Covid-19”, Jum’at (26/06).

Webinar yang diselenggarakan secara internasional ini dihadiri mahasiswa Program Studi Gizi, serta dihadiri oleh para peserta secara umum. Webinar ini menghadirkan empat pembicara yang kompeten dibidangnya, baik dari Unisa Yogya maupun UiTM, dan dimoderatori oleh Agung Nugroho, AMG., M.P.H. Empat pembicara tersebut meliputi Anindhita Syahbi., S.Gz., M.P.H. sebagai Dosen Prodi Gizi Unisa Yogya, Nur Islam sebagai Dosen Centre of Nutrition and Dietetic UiTM, Faurina Risca, S.Gz., M.P.H. sebagai Dosen Prodi Gizi Unisa Yogya, dan Naleena Muniandy sebagai Dosen Senior Centre of Nutrition and Dietetic UiTM.

Anindhita membahas tentang Monitoring Nutritional Status in Elderly During Covid-19, yang mana pembahasannya mengenai pemantauan terhadap pemenuhan gizi pada lansia di masa pandemi. Sub topik yang Anindhita sampaikan meliputi pengenalan lansia dan gizi di Indonesia, pemenuhan gizi seimbang untuk lansia, laporan data mengenai gizi lansia, dan posyandu untuk lansia.

“There’s a bigger stats in rural area than urban area on malnutrition of elderly in Indonesia,” ujar Anindhita.

Anindhita juga memiliki fokus pembahasan terhadap perbedaan pemenuhan gizi lansia di daerah pedesaan dan perkotaan, tentu ini menjadi perhatian yang penting sebab lansia memiliki kerentanan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19.

“There’s a strong relation between the nutritional status and Covid-19,” tutur Anindhita.

Nur Islam MFT., PhD yang menjadi pembicara kedua membahas tentang Nutrition in Elderly During Pandemic Covid-19 atau nutrisi lansia selama masa pandemi. Dalam pembahasannya, Nur membagi fokus bahasan dalam dua topik, yakni Challenges (tantangan) dan The Way Forward (langkah-langkah kedepan). Nur menjabarkan pula sub topik bahasannya, yakni Assessing nutritional status, Nutritional needs of the elderly, dan eating lifestyles.

“Covid-19 has hit older adults harder than other age group, all the older adults are more likely to have underlying condition, such as cardiovascular disease, diabetes, or respiratory illness,” ujar Nur.

Nur juga memberikan tips untuk pemenuhan nutrisi yang sehat bagi para lansia, seperti mengatur berat badan yang sehat, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, mengonsumsi protein dan lemak yang berkualitas, hingga menerapkan diet guna membatasi kalori berlebihan.

“The clinical and subclinical micronutrient deficiency is common in elderly which contributes to several age-related diseases and decreased all function,” tambah Nur.

Faurina membahas tentang Strengthening Child Nutrition in MCO During Covid-19 atau penguatan gizi anak selama masa pandemi. Sub topik yang menjadi bahasan Faurina, meliputi pengenalan Stunting, dampak Covid-19 pada Stunting, pengenalan terhadap Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, dan implementasi terhadap posyandu di Indonesia.

“Why we must focus on children? Because based on Ministry of Health, the prevalence of child mortality with Covid-19 cases effectly hit children under five years old and also positive prevalence in the treatment almost reach 80%,” ujar Faurina.

Selain itu, Faurina juga memberikan kiat-kiat dalam mencegah stunting di masa pandemi, seperti makan-makanan sehat yang mencukupi dan menjaga keseimbangan untuk ibu hamil, memberikan ASI eksklusif dengan memperhatikan protokol kesehatan (menggunakan masker dan hand hygiene), penuhi makanan pendamping selain ASI, serta memantau kesehatan anak secara reguler.

Dr. Naleena Devi Muniandy yang menjadi pembicara terakhir menambahkan informasi tentang pemenuhan gizi anak selama pandemi. Presentasi Naleena yang berjudul Nutrition in Children During A Pandemic ini memiliki sub topik tentang the impact of Covid-19 on children, challenges faced by parents and children, dan the way forward to take those challenges.

Guna menghadapi tantangan dalam pemenuhan gizi selama masa pandemi, Naleena menjabarkan beberapa poin berdasarkan The guidelines, yakni melanjutkan menyusui anak, mempraktikkan makan tepat waktu dengan makanan yang bervariasi, membatasi makanan yang tidak sehat (garam, gula, dan zat lainnya secara berlebihan), dan minum air putih 8-10 gelas sehari.

“I hope after all these webinars, we’re all now great artist… so, we can prepare, we can plan, and we can plate all for our loved ones beautifully.” Jelas Naleena.