Categories
Kultum Ramadhan

Puasa Dalam Tinjauan Sejarah (1)

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/puasa-dalam-tinjauan-sejarah-(1)/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Puasa Dalam Tinjauan Sejarah (1)*
Oleh: Rizki Firmansyah – Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UNISA

Sebagaimana yang disebutkan al-Quran dalam Q.S Al-Baqarah 2: 183 bahwa puasa Ramadhan selama sebulan penuh diwajibkan bagi setiap umat muslim baligh untuk menjalankannya, di bulan puasa setiap muslim harus menahan makan, minum dan semua hal yang membatalkan dari terbit mentari hingga terbenam. Dalam ayat puasa disebutkan bahwan puasa adalah syariat yang telah dilaksanakan oleh umat (nabi) sebelumnya, lalu bagaimana sebenarnya awal mula puasa Ramadhan diwajibkan dan bagaimana para nabi berpuasa sebelum nabi Muhammad? Apakah penganut agama dan keyakinan lain juga mengenal puasa?

*Praktik Puasa sebelum Kewajiban Puasa Ramadhan*

Secara bahasa kata puasa berasal dari kata Shaum, yang bermakna imsak (menahan). Sebelum turunnya ayat ini H. Siswono dalam bukunya -Puasa pada umat-umat terdahulu dan sekarang- menyebutkan bahwa pada awal kelahiran Islam mulanya umat muslim diwajibkan berpuasa Asyura (10 Muharam), keyakinan tersebut mengacu pada puasa yang dilaksanakan umat Yahudi pada hari Raya Yom kipur yang jatuh pada tanggal 10 Bulan Tishri. Hari Asyura merupakan hari raya terbesar Umat Yahudi, dan hingga saat ini masih dirayakan oleh orang-orang Yahudi Khaibar. Mereka yang melaksanakan puasa hari itu akan mengenakan pakaian yang serba indah, berbelanja makanan, minuman dan lainnya.

Imam Syafii pernah mengutip Hadits Nabi SAW yang menyatakan, “Sangat disukai berpuasa tiga hari, yakni hari kesembilan, kesepuluh, dan kesebelas Muharam”. Imam Hanafi juga berkata : “Tidak ada yang salah dalam urusan hari Asyura selain berpuasa pada hari itu saja. Orang-orang Rawafidh (Syiah) mengada-ngadakan bid’ah dan kesedihan pada hari itu.”

Ada riwayat lain menyebutkan bahwa sebelum turunnya perintah puasa Ramadan, Rasul bersama sahabat-sahabatnya yang lain serta kaum muslimin melaksanakan puasa pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 di bulan-bulan Qamariyah. Selain itu mereka juga berpuasa tanggal 10 Muharam sampai datang perintah puasa Ramadhan. Maka itu puasa Asyura tidak ada hubungannya dengan wafatnya Hasan putra Ali bin Abi Thalib yang biasa diperingati oleh penganut Syiah. Namun meski demikian sebagain umat Islam termasuk di Indonesia ada yang rutin menjalankan puasa Asyura.

Rasulpun sebelum ada perintah puasa Ramadhan menurut Ibnu Umar masih menjalankan puasa Asyura dan meminta Ibnu Umar untuk berpuasa juga, namun sewaktu perintah Ramadhan ini datang Rasulpun meninggalkan puasa Asyura tersebut. Bukhari, Ahmad, dan Muslim menyebutkan bahwa puasa Asyura diperintahkan setelah nabi tiba di Yasrib (Madinah). Tepatnya sekitar setahun setelah rasul dan sahabatnya tinggal di Madinah. Menurut riwayat, rasul dan sahabtnya tiba di Madinah pada bulan rabiul awal, sedangkan perintah puasa Asyura disampaikan pada awal tahun kedua. Kemudian pada tahun kedua hijrah saat memasuki bulan Ramdhan,turunlah wahyu yang berisi perintah kepada umat Islam akan diwajibkannya puasa pada bulan Ramadhan. Dan Puasa Asyura hanya satu kali dilaksanakan sebagai puasa Wajib.

*Puasanya Rasullullah SAW*

Selama hidupnya Rasul berpuasa Ramadhan 9 kali, 8 kali melaksanakan puasa selama 29 hari dan satu kali puasa selama 30 hari. Mengapa puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan tidak bulan lainnya seperti Syawal, Muharam, Rabiul Awal dan seterusnya? Tidak ada penjelasan yang komprehensif tentang hal ini, tentu ini menjadi Rahasia Allah SWT saja. Namun, sebagian orang menduga ada beberapa alasan mengapa puasa diwajibkan pada bulan itu, menurut pendapat yang mukhtabar bulan itu adalah bulan dimana Rasul bertafakur di gua hira dan pada malam 17 di bulan ini Quran diturunkan, pada malam itu juga Nabi Muhammad dikukuhkan sebagai nabi dan rasul.