Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/pola-pemenuhan-kebutuhan-sehari-hari-secara-islami/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon
*Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari Secara Islami*
Oleh: Nurul Soimah – Prodi Kebidanan Jenjang D3
Ibadah dalam ajaran Islam adalah dijalankan secara Kaffah (menyeluruh), dalam perspektif kesehatan adalah penerapan pola hidup yang meliputi aspek Bio, psiko, sosial, spiritual yang seimbang, masalah keimanan dan kesehatan juga disebutkan dalam hadist Rasulullah Muhammad SAW “Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan disukai Allah dari pada Mukmin yang lemah” (HR, Muslim)
Menjaga kesehatan dimulai dari diri sendiri pola hidup sehat dimulai dari :
Pola psikologis: pola psikologis pada setiap tahapan usia bervariasi, pada usia produktif (usia 20-45) merupakan fase sesorang bergairah dan penuh semangat, pada tahapan usia produktif dan masa klimakterium sangat diperlukan adanya keharmonisan dalam keluarga.
Pola makan: disesuaikan dengan usia dan kebutuhan, usia lansia pola makanan dengan pola vegetarian, makan 3x/hari dengan memenuhi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna, kebutuhan minum minimal 8 gelas/hari. Sebelum dan sesudah makan harus cuci tangan. Mengawali makan dan minum dengan berdo’a, makan dan minum dengan posisi duduk. Makan makanlah dari rizki yang halal dan toyyib, dan berhentilah makan sebelum kenyang,
Pola eliminasi : sehari mampu buang air besar 1x/hari tidak menimbulkan rasa sakit pada daerah dubur/anus, tidak diikuti pengeluaran cairan lain seperti darah atau lendir, buang air kecil 6-8x/hari berwarna kuning muda/putih kuning jernih, jika BAB/BAK ditempat fasilitas umum maka bekas tempat buang hajat disiram sampai bersih
Pola personal hygiene : Rasulullah SAW bersabda “Bersuci adalah sebagaian dari Iman” (HR Ahmad Muslim dan At Tirmidzi), menjaga kebersihan diri terdiri dari mandi 2x/hari, gosok gigi sehabis makan, setelah mandi, sebelum wudlu, keramas 1x/hari dengan memakai shampo, jika tidak didapatkan air maka diganti dengan istinjak dan tayamum, tersebut dalam Q.S An-Nisa 4:43 sbb
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَقۡرَبُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمۡ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعۡلَمُواْ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغۡتَسِلُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٞ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (Q.S An-Nisa 4:43)
Pola istirahat istirahat tidur siang 1 jam, di malam hari 6-8 jam, pola tidur yang cukup dapat menjaga kebugaran tubuh sehingga mampu beraktifitas sehari hari dengan baik, tidur jam 21.00-03.00, memanfaatkan waktu 1/3 malam untuk menunaikan sholat lail, istirahat dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis,
Pola aktifitas terdiri dari pola kerja, refresing, olah raga dan beribadah. Aktifitas olah raga dengan senam kesegaran jasmani minimal 2x/minggu atau disesuaikan dengan kondisi kesehatan seseorang. Pola seksual yang baik adalah 2-3x/minggu, secara organogenesi dari struktur pembentukan sperma adalah terbentuk hingga matang adalah dalam rentang waktu 3 hari. Pola sosial secara holistik aktif mengikuti kegiatan, tetapi di masa pandemik ini kegiatan sosial yang tidak penting perlu ditiadakan.