Kartu Isolasi Mandiri (Isoman) dibuat untuk memudahkan isolasi mandiri, karena tidak semua orang faham apa yang harus dilakukan ketika melakukan isolasi mandiri. Mungkin beberapa orang memiliki pengetahuan yang banyak, tetapi bisa jadi yang bersangkutan bingung, tidak tahu harus berbuat apa karena panik. Apalagi bagi orang yang kurang memiliki pengetahuan.
Kartu Isolasi Mandiri (Isoman) berupa checklist harian dibuat untuk memudahkan isolasi mandiri. Unduh di s.id/kartuisoman atau s.id/kartuisomansuara.
— Kartu Isolasi Mandiri
Jadwal Isolasi Mandiri
- Tanpa Gejala: Isolasi mandiri sampai hari ke-10 (H+10)
- Dengan Gejala Ringan, sampai
- Hari ke-13 isolasi mandiri (H+13) jika bebas gejala klinis sebelum H+10, atau
- Hari ketiga setelah bebas gejala klinis
Checklist Persiapan
- Lapor pak RT/RW, Satgas Covid-19 dan/atau Puskesmas di lingkungan tempat tinggal
- Multi-vitamin (Vitamin C, B, E dan Zinc) dan obat-obatan pribadi; biasanya dapat dari puskesmas
- Lapor ke Dosen jika mahasiswa, lapor ke atasan jika pekerja, dan/atau memberitahu sanak/saudara
- Alat saturasi oksigen: oksimeter (opsional, jika mampu)
- Alat pengukur suhu badan
- Ruang yang nyaman dengan ventilasi yang bagus
- Perlengkapan ibadah untuk digunakan sendiri
- Masker Bedah (untuk aktivitas outdoor atau jika ada kegiatan yang bertemu anggota rumah). Anak di bawah 2 tahun tidak perlu dipakaikan masker.
- Perlengkapan lainnya untuk menjaga tetap bahagia dan gembira, seperti handphone, laptop, buku, makanan ringan, alat olahraga, perlengkapan hobi, dan sebagainya yang digunakan sendiri (tidak berbagi pakai)
- Tandai waktu mulai* dan hari ke-10 isolasi mandiri di kalender
- Memasang pengumuman “Sedang Melakukan Isolasi Mandiri” pada pintu atau tempat yang mudah terlihat
*) waktu mulai dihitung dari satu hari setelah hasil swab (+) keluar, lihat jadwal Isolasi Mandiri
Checklist Aktivitas Rutin Harian Terjadwal
- Tidur jam 20 sampai jam 3 atau jam 4, tidak tidur lagi setelah itu, buka jendela untuk menikmati udara pagi yang segar
- Olahraga outdoor antara jam 4-5 pagi ketika tidak ada orang dengan tidak menyentuh benda di area publik, olahraga saat berjemur dan/atau olahraga di dalam kamar (total 150 menit sepekan)
- Sarapan bergizi, telur rebus matang 1 butir, minum air (total 1,5 liter per hari), cek suhu badan (< 39oC) dan cek saturasi oksigen (> 95%)
- Menikmati matahari pagi (berjemur) antara jam 7-9 pagi @15 menit
- Tidur siang
- Makan siang bergizi dan minum air
- Makan malam bergizi, minum air, cek suhu badan (< 39oC) dan cek saturasi oksigen (> 95%)
- Bagi yang ada gejala, tulis tanggal terakhir mengalami gejala ………………………. dan tandai di kalender
Jadwal Obat/Vitamin
- 1 kali sehari, sebutkan ………………………. , setiap jam 8
- 2 kali sehari, sebutkan ………………………. , setiap jam 8, 20
- 3 kali sehari, sebutkan ………………………. , setiap jam 4, 12, 20
Checklist Aktivitas Rutin Harian
- Terapi Proning Position and Cough (seperti sujud dan batuk) bagi yang bergejala. Buka: s.id/proningcough
- Melakukan hobi atau aktivitas yang membahagiakan, yaitu ……………………….
- Melakukan aktivitas bersuara yang tidak keras tidak berbisik dan tidak cepat tidak lambat
- Mencuci pakaian, seprei dan alat makan sendiri/terpisah
- Mematuhi protokol kesehatan (Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak/menjauhi kerumunan) ketika bertemu orang lain
- Membersihkan area yang sering disentuh dengan disinfektan, dapat berupa sabun pembersih lantai yang diencerkan
- Untuk muslim laki-laki tidak melakukan sholat Jum’at di masjid, mengganti dengan sholat dhuhur di rumah
- Beribadah, berdoa dan melakukan aktivitas penambah keimanan
- Apabila ada perubahan gejala (panas tinggi > 39oC, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri/rasa tertekan pada dada, atau saturasi oksigen <= 95%), maka segera hubungi Puskesmas atau klinik, tulis nomornya di sini ………………………………. atau hubungi nomor 119
- Apabila membutuhkan konsultasi psikologi (takut, stres, gelisah, terasa tegang, sulit tidur, marah atau sedih, merasa tidak berdaya), maka dapat menghubungi 087894696641 atau 081393463226
- Tandai di kalender tanggal di mana tidak lagi merasakan gejala (OTG tidak perlu)
Checklist Tambahan: Ibu Hamil
- Jadwal ulang pemeriksaan kehamilan apabila tidak ada keluhan kehamilan atau utamakan konsultasi secara daring ke tenaga kesehatan*
- Ikut kelas hamil daring
- Kerjasama dengan suami untuk SIAGA (siap, antar, jaga), antara lain:
- selalu dapat dihubungi
- tidak ke luar kota
- Apabila terjadi kontraksi rutin setiap 5-10 menit segera ke fasilitas kesehatan. Apabila belum maka jangan terburu-buru daripada bolak-balik.
*) USG:
Normal: 1-3 bulan kehamilan 1x, 4-6 bulan kehamilan 2x, 6-9 bulan kehamilan minimal 3x
Risiko tinggi: sesuai petunjuk dokter
Checklist Tambahan: Ibu Menyusui
- Simpan face shield untuk bayi jika sudah terlanjur membeli. Jangan gunakan face shield atau masker ke bayi
- Hindari merawat bayi secara langsung. Lakukan protokol sangat ketat (menggunakan masker medis dan mencuci tangan) apabila terpaksa harus dilakukan sendiri.
- Konsultasi ke tenaga kesehatan apabila bayi tidak memungkinkan dipisah ruang dengan ibu, ditambah:
- Gunakan masker medis selama 24 jam, diganti setiap 4 jam
- Tempat tidur terpisah
- Pemberian ASI sesuai kemampuan:
- Pompa ASI sendiri untuk tetap memberikan ASI yang aman
- Mencari donor ASI, catat dan ingat identitas pendonor, anak-anak dari pendonor dan anak-anak lain yang pernah diberi donor oleh pendonor ……………………………….
Checklist Tambahan: Pendamping bagi “Pelaku Isolasi Mandiri Yang Tidak Mandiri”*
- Pendamping mengikhlaskan dirinya (acceptance) untuk ikut melakukan isolasi mandiri bersama yang didampingi dan tetap bahagia. Tidak perlu khawatir berlebihan akan tertular
- Pendamping bukan merupakan kelompok berisiko tinggi dan tidak sakit
- Diskusikan ruang isolasi mandiri apakah hanya kamar atau ditambah tempat lain yang lebih luas untuk bermain jika pelaku isolasi mandiri adalah anak-anak, tetapi tidak sama dengan orang yang sehat
- Perketat 3M, yaitu menjaga jarak sebisa mungkin, selalu gunakan masker kain yang diganti setiap 4 jam dan rajin cuci tangan
- Jika memungkinkan, makan dan tidur dalam ruang yang terpisah, baik dengan pelaku isolasi mandiri maupun dengan orang yang sehat. Minimal berjarak apabila dalam satu ruang dengan pelaku isolasi mandiri
*) misalnya: anak kecil
Difabel
Panduan dalam bentuk suara dapat diunduh di s.id/kartuisomansuara
Transkrip Kartu Isolasi Mandiri Suara
Jadwal Isolasi Mandiri.
Tanpa Gejala: Isolasi mandiri sampai hari ke-10 H + 10.
Dengan Gejala Ringan: sampai Hari ke-13 isolasi mandiri H + 13 jika bebas gejala klinis sebelum H + 10.
Misalnya: hasil swab positif tanggal 31 Desember. Gejala hilang tanggal 8 Januari. Maka selesai isolasi mandiri 13 Januari dan dapat melakukan aktivitas normal 14 Januari.
Atau Hari ketiga setelah bebas gejala klinis.
Misalnya: hasil swab positif tanggal 31 Desember. Tanggal 10 Januari gejala belum hilang, maka masih isolasi mandiri sampai tidak ada gejala. Gejala tidak ada tanggal 13 Januari, maka selesai isolasi mandiri 16 Januari dan dapat melakukan aktivitas normal 17 Januari.
Checklist Persiapan.
Lapor pak RT RW, Satgas Covid 19 dan atau Puskesmas di lingkungan tempat tinggal.
Multi-vitamin, Vitamin C, B, E dan Zinc, dan obat-obatan pribadi; biasanya dapat dari puskesmas.
Lapor ke Dosen jika mahasiswa, lapor ke atasan jika pekerja, dan atau memberitahu sanak saudara.
Alat saturasi oksigen: oksimeter, opsional, jika mampu.
Alat pengukur suhu badan.
Ruang yang nyaman dengan ventilasi yang bagus.
Perlengkapan ibadah untuk digunakan sendiri.
Masker Bedah untuk aktivitas outdoor atau jika ada kegiatan yang bertemu anggota rumah. Anak di bawah 2 tahun tidak perlu dipakaikan masker.
Perlengkapan lainnya untuk menjaga tetap bahagia dan gembira, seperti, handphone, laptop, buku, makanan ringan, alat olahraga, perlengkapan hobi, dan sebagainya yang digunakan sendiri, tidak berbagi pakai.
Tandai waktu mulai dan hari ke-10 isolasi mandiri di kalender. Waktu mulai dihitung dari satu hari setelah hasil swab positif keluar, sesuai jadwal Isolasi Mandiri.
Memasang pengumuman “Sedang Melakukan Isolasi Mandiri” pada pintu atau tempat yang mudah terlihat.
Checklist Aktivitas Rutin Harian Terjadwal.
Tidur jam 20 sampai jam 3 atau jam 4, tidak tidur lagi setelah itu, buka jendela untuk menikmati udara pagi yang segar.
Olahraga outdoor antara jam 4 sampai 5 pagi ketika tidak ada orang dengan tidak menyentuh benda di area publik, olahraga saat berjemur dan atau olahraga di dalam kamar. Total 150 menit sepekan.
Sarapan bergizi, telur rebus matang 1 butir, minum air dengan total satu setengah liter per hari, cek suhu badan di bawah 39 derajat selsius dan cek saturasi oksigen di atas 95%.
Menikmati matahari pagi atau berjemur antara jam 7 hingga 9 pagi selama 15 menit.
Tidur siang.
Makan siang bergizi dan minum air.
Makan malam bergizi, minum air, cek suhu badan di bawah 39 derajat selsius dan cek saturasi oksigen di atas 95%.
Bagi yang ada gejala, tulis atau ingat tanggal terakhir mengalami gejala dan tandai di kalender.
Jadwal Obat atau Vitamin.
1 kali sehari, sebutkan. setiap jam 8.
2 kali sehari, sebutkan. setiap jam 8, jam 20.
3 kali sehari, sebutkan. setiap jam 4, jam 12, jam 20.
Checklist Aktivitas Rutin Harian.
Terapi Proning Position and Cough, yaitu seperti sujud dan batuk, bagi yang bergejala. Buka alamat s . dot ay . di . garismiring p r o n i n g c o u g h, proning cough.
Melakukan hobi atau aktivitas yang membahagiakan, sebutkan.
Melakukan aktivitas bersuara yang tidak keras tidak berbisik dan tidak cepat tidak lambat.
Mencuci pakaian, seprei dan alat makan sendiri atau terpisah.
Mematuhi protokol kesehatan, yaitu Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan ketika bertemu orang lain.
Membersihkan area yang sering disentuh dengan disinfektan, dapat berupa sabun pembersih lantai yang diencerkan.
Untuk muslim laki-laki tidak melakukan sholat Jum’at di masjid, mengganti dengan sholat duhur di rumah.
Beribadah, berdoa dan melakukan aktivitas penambah keimanan.
Apabila ada perubahan gejala, yaitu panas tinggi di atas atau sama dengan 39 derajat selsius, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri atau rasa tertekan pada dada, atau saturasi oksigen di bawah atau sama dengan 95%, maka segera hubungi Puskesmas atau klinik, tulis atau ingat nomornya atau hubungi nomor satu satu sembilan.
Apabila membutuhkan konsultasi psikologi, antara lain: takut, stres, gelisah, terasa tegang, sulit tidur, marah atau sedih, merasa tidak berdaya, maka dapat menghubungi 087894696641 atau 081393463226.
Tandai di kalender tanggal di mana tidak lagi merasakan gejala. O T G tidak perlu melakukannya.
Checklist Tambahan: Ibu Hamil.
Tetap Bahagia, Jangan Stress.
Jadwal ulang pemeriksaan kehamilan apabila tidak ada keluhan kehamilan atau utamakan konsultasi secara daring ke tenaga kesehatan. Untuk USG.
Jika Normal: 1 sampai 3 bulan kehamilan 1 kali, 4 sampai 6 bulan kehamilan 2 kali, 6 sampai 9 bulan kehamilan minimal 3 kali. Risiko tinggi: sesuai petunjuk dokter.
Ikut kelas hamil daring.
Kerjasama dengan suami untuk SIAGA (siap , antar , jaga), antara lain: selalu dapat dihubungi. tidak ke luar kota.
Apabila terjadi kontraksi rutin setiap 5 sampai 10 menit segera ke fasilitas kesehatan. Apabila belum maka jangan terburu-buru daripada bolak-balik.
Checklist Tambahan: Ibu Menyusui.
Tetap Bahagia, Jangan Stress.
Simpan face shield untuk bayi jika sudah terlanjur membeli. Jangan gunakan face shield atau masker ke bayi.
Hindari merawat bayi secara langsung. Lakukan protokol sangat ketat, yaitu menggunakan masker medis dan mencuci tangan, apabila terpaksa harus dilakukan sendiri.
Konsultasi ke tenaga kesehatan apabila bayi tidak memungkinkan dipisah ruang dengan ibu, ditambah: Gunakan masker medis selama 24 jam, diganti setiap 4 jam. Dan Tempat tidur terpisah.
Pemberian ASI sesuai kemampuan: antara lain Pompa ASI sendiri untuk tetap memberikan ASI yang aman. atau Mencari donor ASI. catat dan ingat identitas pendonor, anak-anak dari pendonor dan anak-anak lain yang pernah diberi donor oleh pendonor.
Checklist Tambahan: Pendamping bagi “Pelaku Isolasi Mandiri Yang Tidak Mandiri”, misalnya: anak kecil.
Pendamping mengikhlaskan dirinya atau acceptance untuk ikut melakukan isolasi mandiri bersama yang didampingi dan tetap bahagia. Tidak perlu khawatir berlebihan akan tertular.
Pendamping bukan merupakan kelompok berisiko tinggi dan tidak sakit.
Diskusikan ruang isolasi mandiri apakah hanya kamar atau ditambah tempat lain yang lebih luas untuk bermain jika pelaku isolasi mandiri adalah anak-anak, tetapi tidak sama dengan orang yang sehat.
Perketat 3M, yaitu menjaga jarak sebisa mungkin, selalu gunakan masker kain yang diganti setiap 4 jam dan rajin cuci tangan.
Jika memungkinkan, makan dan tidur dalam ruang yang terpisah, baik dengan pelaku isolasi mandiri maupun dengan orang yang sehat. Minimal berjarak apabila dalam satu ruang dengan pelaku isolasi mandiri.
Difabel .
Panduan dalam bentuk suara dapat diunduh di s . dot ay . di . garismiring kartuisomansuara.