Categories
Pikiran Dosen

Efektivitas Telehealth Untuk Lansia Saat Wabah Covid 19

Oleh: Siti Nadhir Ollin Norlinta, SSt.FT, MFis, dosen Program Studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pendemi Covid 19 adalah peristiwa penyebaran penyakit Coronavirus Disease 2019 (covid 19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 terdeteksi pertama kali Kota Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok pada bulan desember 2019, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret menyatakan COVID-19 sebagai pandemi, lebih dari 118.000 kasus penyakit virus korona terjadi di 110 negara bahkan wilayah di seluruh dunia dan dikategorikan sebagai penyebaran global. Hingga 19 April 2020, kasus COVID-19 di Indonesia telah dilaporkan 6575 telah dikonfirmasi dengan rincian sembuh 686 jiwa dan meninggal 582 jiwa.

Upaya masyarakat Indonesia untuk mencegah penyebaran virus yaitu dengan menerapkan Social distancing, merupakan kunci penting yang dapat memutus mata rantai penularan virus corona. Social distancing merupakan penurunan frekuensi dan durasi kontak sosial dari berbagai usia, bertujuan untuk mengurangi transmisi virus. Fasilitas umum seperti sekolah, universitas, tempat ibadah, tempat hiburan, dan kawasan umum merupakan tempat-tempat yang sebaiknya ditutup untuk sementara waktu. Perkantoran juga merupakan tempat yang dapat meningkatkan risiko infeksi tertinggi. Efek dari penerapan Social distancing selain hal diatas adalah pembatasan pelayanan di Rumah Sakit khususnya untuk para lansia, lansia disini sangat rawan terhadap covid 19 ini. Semakin bertambahnya usia tubuh akan mengalami beberapa penurunan fungi tubuh mulai dari massa otot, kepadatan tulang, fungsi hormon,sistem indra seperti indra pernafasan penglihatan dan pendengaran. Hal tersebut akan mempengaruhi sistem imun lansia sebagai pelindung tubuh tidak berfungsi maximal. Akibatnya para lansia lebih rentan melawan virus atau bakteri termasuk yang sekarang baru terkenal yaitu virus corona 19 (Covid 19). Selain itu, lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau kanker. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko dua kali lipat bagi lansia terinfeksi virus corona. Cara melindungi lansia dari covid 19 ini yaitu dengan menjaga imun tubuh. Imun tubuh dapat dibentuk dengan makanan yang sehat bergizi, terhindar dari stress psikologis serta aktifitas fisik yag cukup. Menjaga imun tubuh bagi lansia ini dengan Tidak keluar Rumah yaitu dengan menggunakan telehealth. Telehealth adalah Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk merujuk pada pelayanan menggunakan tehnologi elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak. Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menyalurkan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan elektrik dan optik, antar manusia dan komputer. Pelayanan kesehatan lansia akan dialihkan dari Rumah sakit ke Rumah atau istilahnya homecare. Dalam pelayanan kesehatan homecare akan diganti menggunakan pelayanan telehealth. Sistem ini menyediakan audio dan video,SMS (Short Message Service),WhatsApp atau dengan media yang sudah disediakan oleh petugas kesehatan setempat. Sebelum melakukan telehealth lansia terlebih dahulu bertemu langsung degan tenaga kesehatan kemudian baru bisa dilakuan telehealth (Farrar, 2015). Begitu penting bertemu tenaga kesehatan terlebi dahulu karena untuk observasi kondisi lansia dan menerapkan program latihan dengan dosis yang tepat. Untuk melaksanakan telehealht pastikan lansia didampingi oleh keluarganya untuk melaksanakan program latihan.

Program latihan melalui telehealth usia lanjut ada beberapa pilihan jenis olahraga untuk lansia yang dapat dilakukan. Jenis olahraga untuk lansia harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit lansia. Para lansia dapat berolahraga secara individu maupun berkelompok. Beberapa olahraga yang dianjurkan untuk lansia, antara lain : Jalan kaki merupakan aktivitas fisik yang aman dilakukan bagi lansia. Jalan kaki,jogging,senam aerobik low impact, berepeda dan berenang merupakan contoh olahraga yang bisa digunakan dengan metode telehealth. Olahraga lansia dapat dilakukan dengan teratur sebanyak 3 sampai 4 kali dalam seminggu selama 10-30 menit, sesuai dengan kondisi kesehatan lansia. Tips olahraga untuk lansia ada 3 yaitu intensitas sedang untuk meminimalkan risiko cidera, Rutin dilakukan 3-4 kali seminggu durasinya untuk awal latihan tidak lebih dari 30 Menit, olahraga yang bervariasi agar tidak cepat bosan/jenuh (Afriwardi, 2009).

Program latihan diatas didukung oleh penelitian yang sudah dilakukan (Powers & Howley, 2001) bahwa latihan fisik memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Aktivitas ini tidak hanya mencegah dan mengurangi resiko berbagai penyakit, tetapi secara klinis juga berperan dalam penyembuhan dan pemulihan dari penyakit. Hal ini dimungkinkan karena latihan fisik menyebabkan berbagai perubahan fisiologis yang memberikan dampak positif bagi tubuh, seperti memperbaiki kerja jantung, memperlancar aliran darah, mengontrol kadar gula darah, serta meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh. Selain memberikan manfaat jasmani, latihan fisik juga berperan dalam kesehatan mental dan kognitif. Latihan fisik dapat menurunkan ketegangan dan kelelahan ,peningkatan motivasi hidup, memberikan perasaan keberhasilan (a sense of achievement), meningkatkan kegembiraan, dan kehidupan sosial yang lebih baik (Mental Health Foundation, 2012).

Penggunaan teknologi telehealth ini terbukti positif lebih 70% kasus. Terutama untuk penyakit kronis lansia teknologi ini terbukti sangat efektif. Sudah dibuktikan secara klinis pada penyakit kardiovaskular dan diabetes. Teknologi yang tersedia adalah sistem komputer berbasis rumah, telepon genggam dan tablet yang digunakan sebagai peralatan pemantauan jarak jauh. Teknologi ini dirancang untuk mengirimkan data ke petugas kesehatan dari rumah. Fokus utama teknologi ini dititik beratkan pada layanan kesehatan jarak jauh. Teknologi ini membuat layanan kesehatan tidak dibatasi oleh jarak sehingga memudahkan para lansia untuk tetap menjalankan pengobatan (Naedinawati, 2018).

Tulisan ini terbit di Opini Radar Jogja Tanggal 24 April 2020, alamat: https://radarjogja.jawapos.com/2020/04/24/efektivitas-telehealth-untuk-lansia-saat-wabah-covid-19/