Pada hari Kamis tanggal 08 Oktober 2020 pukul: 19.15 – 21.00 diadakan Kajian Pesantren Covid secara daring dengan Pembicara dr. Raden Ludhang Pradipta Rizki, M.Biotech., Sp.M.K. (Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik, Praktek di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta) melalui zoom.
Pada kajian yang santai tersebut dibahas mengenai infeksi, reinfeksi, membandingkan metode pengetasan (rapid vs PCR), dan pencegahan infeksi/reinfeksi.
Infeksi dan Reinfeksi
Analoginya, mutasi gen itu seperti orang brewokan kemudian bercukur, wajahnya jadi kelihatan beda, begitu juga dengan virus SARS-CoV-2 (atau nCov-2019) dapat bermutasi sehingga antibodi tidak mengenalinya meskipun itu adalah virus yang sama yang pernah dibasmi. Inilah gambaran reinfeksi.
PCR versus Rapid, seberapa efektif?
Analoginya, rapid antibodi itu seperti melihat bekas seperti telapak tangan (apakah dari telapak tangan atau benda lain), rapid antigen itu seperti tos (merasakan keberadaan telapak tangan meskipun sebentar), sedangkan PCR itu jabat tangan (mengetahui info dengan detail, misalnya telapak halus)
Mencegah Infeksi (dan reinfeksi)
Makan bersama lebih berbahaya daripada duduk di samping jenazah Covid-19 yang dirawat menggunakan protokol
Sumber: