Categories
Kultum Ramadhan

Ramadhan Bulan Pendidikan Diri

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/ramadhan-bulan-pendidikan-diri/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon


*Ramadhan Bulan Pendidikan Diri*
Oleh: Arini Ulfah Hidayatin – Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UNISA

Bulan ramadhan datang menjelang, bulan istimewa yang dinanti-nanti umat Muslim sedunia. Begitu istimewanya bulan ini, sehingga dua bulan sebelumnya kita dianjurkan untuk mempersiapkannya. Sejak bulan rajab kita dianjurkan untuk berdoa supaya diberkahi di bulan Rajab dan Sya`ban dan dapat bersua menikmati ibadah di bulan Ramadhan. “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya`ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”

Ramadhan disebut juga dengan bulan tarbiyah (syahru tarbiyah), ia bagaikan madrasah di mana kaum muslimin dididik di dalamnya. Puasa mendidik kesungguhan, kesungguhan dalam hal ibadah, berjuang melawan hawa nafsu, membiasakan berlaku sabar dan menahan hawa nafsu.

Puasa juga mendidik untuk selalu bersyukur, setelah berpuasa seharian, menahan lapar dan haus, merasakan apa yang biasa dirasakan oleh orang yang tidak mempunyai makanan, setelah waktu berbuka tiba alhamdulillah rasa syukur terucap setelah merasakan segarnya air yang masuk membasahi kerongkongan.

*Ibadah di Rumah Saja*

Terlebih Ramadhan tahun ini terasa istimewa, di tengah pandemi covid 19 yang melanda dunia. Karena keadaan seperti inilah sudah saatnya kegiatan Ramadhan tahun ini kita bawa ke tengah-tengah keluarga kita, seluruh rangkaian ibadah dari sahur, jama`ah subuh, tadarus, buka puasa bersama, sholat tarawih semuanya bisa kita lakukan di rumah, bersama seluruh anggota keluarga. Selain untuk lebih mengakrabkan lagi sesama anggota keluarga juga bisa menjadi sarana untuk mendidik seluruh anggota keluarga, karena Ramadhan juga berfungsi sebagai syahrut tarbiyah (bulan pendidikan).

Rasulullah SAW menegaskan, ”Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah tambahan (sunah) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.”(HR.Bukhari).

*Ramadhan sebagai sarana Pendidikan*

Ramadhan merupakan sarana pendidikan yang meliputi:

Pertama, Sarana tarbiyah ruhiyah (pembinaan spiritual). Pada dasarnya setiap ibadah yang Allah perintahkan kepada hamba-hambaNya, selain merupakan kewajiban juga merupakan sarana untuk membersihkan diri manusia itu sendiri dari kotoran dosa yang melumuri jiwa. Misalnya sholat merupakan sarana pencegahan dari perbuatan keji dan munkar, juga zakat untuk membersihkan kotoran dalam harta manusia.

Kedua, Sarana pembinaan akhlaq (tarbiyah khuluqiyah). Puasa mendidik manusia untuk memiliki akhlaq yang mulia dan terpuji, sabar, jujur dan tegar terhadap segala ujian yang menimpa. Sebagaimana arahan Rasulullah SAW dalam hadits Qudsi bahwa orang yang berpuasa wajib meninggalkan akhlak yang buruk. Segala tingkah lakunya harus bercermin pada budi yang luhur. Ia harus menjaga diri, jangan sampai melakukan ghibah, gosip atau membicarakan hal-hal yang tidak berguna yang dapat mengurangi pahala puasanya.

Ketiga, Ramadhan sebagai sarana pembinaan jihad. Puasa juga merupakan sarana dalam menumbuhkan semangat jihad dalam diri umat, terutama jihad dalam memerangi musuh yang ada dalam jiwa setiap muslim, mengikis hawa nafsu, dan berusaha menghilangkan dominasi jiwa yang selalu membawa kepada perbuatan yang kurang baik.

Puncak dari pembinaan (tarbiyah) yang dapat diraih oleh seorang muslim pada bulan Ramadhan adalah mencapai derajat taqwa di sisi Allah SWT, sebagaimana difirmankan Allah dipenutup perintah-Nya untuk berpuasa, “agar kamu bertaqwa”.