Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogya) menggelar International Conference on Health Science and Technology (ICHST) untuk kedua kalinya. ICHST 2020 mengusung tema “Improving people’s quality in the 4.0 era: health, social-economy and technology dimensions” yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Video Conference, Sabtu (18/07).
ICHST sendiri memiliki tujuan untuk memberikan peluang bagi akademisi, peneliti, profesional di bidang healthcare, sosial, humaniora, sains-teknologi, mahasiswa, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu terkini seputar topik multi-disiplin di atas, meningkatkan keterampilan penelitian dan publikasi untuk masalah terkait.
ICHST 2020 kali ini menghadirkan Keynote Speaker yang kredibel dari 5 negara, meliputi Prof. Debora Davis dari Australia, Dr. Gherissi Atf dari Tunisia, Prof. Ah-Cheng GOH, PT., Ph.D dari Jepang, Prof. Dr. Ismail bin Said dari Malaysia, beserta dua pembicara yang mewakili Indonesia yakni Wantonoro, Ph.D dan Taufiqur Rahman, Ph.D dari Unisa Yogya.
Seminar Internasional ini dibuka oleh Rektor Unisa Yogya, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. Dalam pembukaannya, Warsiti memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak terkait atas diselenggarakannya ICHST 2020, baik para peserta, pembicara, maupun pengelola acara. Warsiti menambahkan bahwa acara ini difokuskan terhadap bidang-bidang dalam ICHST terkait kondisi yang sulit di tengah pandemi Covid-19.
“Pandemi ini telah mempengaruhi semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan, kita perlu mengisi sisi positif yang membuat ancaman menjadi peluang untuk memajukan pendidikan,” Ujar Warsiti.
Dalam rangkaian sambutannya, Warsiti melihat bahwa teknologi memang sangat terasa manfaatnya terkhusus di bidang pendidikan, bahwa saat ini pendidikan telah menggunakan kemajuan teknologi dalam penerapannya. Melalui sistem online, tentu akan mentransformasi pendidikan sesuai dengan pendekatan era 4.0.
“Saya berharap acara ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kami, sehubungan dengan penelitian saat ini dan masalah kualitas hidup masyarakat dalam era 4.0, dari perspektif multi-disiplin ilmu termasuk kesehatan, sosial-ekonomi, dan teknologi.” Tutup Warsiti. Seminar Internasional ini diikuti 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan ada juga yang berasal dari Malaysia.