Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 ditengah pandemi Covid-19, beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta, belum melaksanakan kuliah tatap muka untuk menekan angka penularan Covid-19. Tribun Jogja dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana D.I.Y menggelar Forum Group Dissscusion (FGD) dengan tema “Kuliah Tatap Muka, Siap Gak Sih?”.
Acara yang digelar hari Senin (19/10), via aplikasi telecoference tersebut menghadirkan narasumber Baskara Aji selaku Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY dan Warsiti,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Dihadiri juga oleh Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Design (STSRD), dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Warsiti memaparkan bahwa pandemi ini menuntut kita untuk melek digital. Perkuliahan yang awalnya konvensional kini dikemas sevariasi mungkin untuk pembelajaran daring. Di UNISA Yogya, saat ini telah menjalankan perkuliahan hingga tugas akhir secara daring. Bahkan sudah mengembangkan tandatangan elektronik (TTE) untuk memudahkan para mahasiswa mendapatkan tandatangan asli dari dosen.
Baskara Aji menerangkan bahwa Yogyakarta saat ini sudah melaksanakan lockdown lokal, yaitu seperti yang dilaksanakan beberapa perguruan tinggi yang tidak melaksanakan kuliah tatap muka. Di lain sisi beberapa perguruan tinggi termasuk UNISA Yogya, memerlukan kompetensi secara praktik di lahan, terutama para mahasiswa tingkat lanjut dan kejuruan profesi.
Disini UNISA Yogya berbagi ilmu untuk pelaksanaan kuliah tatap muka. Sebagai kampus berwawasan kesehatan, UNISA Yogya telah menerapkan cuci tangan sebelum beraktivitas atau menyiapkan handsanitizer di berbagai sudut kampus dari sebelum pandemi. Para mahasiswa sebelum praktek di Rumah Sakit, diwajibkan untuk melaksanakan rapid test dan lapor kepada SATGAS Covid-19 sekitar mahasiswa tinggal.
“UNISA Yogya telah melakukan sosialisasi kepada gugus tugas Covid-19 setempat, Ketua RT dan RW, serta induk semang yaitu pemilik kost dalam persiapan kedatangan mahasiswa UNISA Yogya yang akan melaksanakan praktek,” jelas Warsiti.
Warsiti memberi masukan, untuk beberapa perguruan tinggi yang harus mencapai kompetensi dengan praktek, bisa dibuatkan Gugus Tugas Covid-19 kampus masing-masing yang berkolaborasi dengan Gugus Tugas Covid-19 setempat untuk dapat mendata mobilitas mahasiswa.