Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ibadah selama bulan Suci Ramadhan dilakukan di rumah, sampai dinyatakan bahwa wabah sudah berlalu oleh pihak berwenang. Nabi SAW-pun hanya beberapa hari saja jama’ah tarawih di masjid, selebihnya di rumah. https://update.unisayogya.ac.id/covid19/tips-mendidik-anak-berpuasa-ramadhan-sejak-usia-dini-(1)/ dapat dibacakan oleh imam atau yang ditunjuk ketika jama’ah tarawih atau subuh di rumah. Daftar kultum: https://bit.ly/KultumRomadhon
*Tips Mendidik Anak Berpuasa Ramadhan Sejak Usia Dini (1)*
Oleh: Enny Fitriahadi – Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT. Kita bersyukur hingga hari ini diberi kekuatan dan kesempatan untuk menjalani hari-hari Ramadhan dengan penuh amal kebaikan, marhaban ya ramadhan.
Sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW nabi junjungan kita semua, yang mengisi Ramadhan dengan sepenuh amal dan ibadah yang barokah. Memberikan contoh kepada kita beragam amal yang disyariatkan dalam Ramadhan yang mulia. Semoga kita mampu meniru dan menjalankannya.
Dalam ajaran agama Islam, anak adalah titipan dari Allah SWT yang harus kita jaga dengan baik. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Orang tua menginginkan agar anak-anak mereka menjadi harapan di masa depan, pandai dan menjadi pemimpin yang baik sekaligus berguna bagi bangsa dan agama.
*Keluarga adalah Pintu Gerbang Pertama*
Keluarga adalah pintu gerbang awal putra putri bapak ibu mendapatkan pelajaran berharga tentang kehidupan, termasuk mengajarkan anak puasa. Melakukan stimulasi dini terhadap anak sangatlah penting dilakukan oleh orangtua agar menjadi bekal anak tumbuh dengan karakter positif terutama dalam hal agama. Memang, anak kecil yang belum memasuki masa puber belum diwajibkan untuk menjalankan puasa Ramadhan.
Namun, tidak ada salahnya sebagai orangtua untuk mengenalkan puasa Ramadhan kepada anak sejak dini. Bulan Ramadhan dapat menjadi momentum yang tepat dan sangat berharga untuk melatih kesabaran dan akhlak anak sejak dini. Sebagai guru pertama anak dalam kehidupannya, Orang tua perlu untuk memahami cara mengajarkan puasa pada anak.
Pepatah hikmah mengatakan bahwa mendidik anak saat kecil bagaikan mengukir di atas batu. Susah memang tapi masih memungkinkan untuk dilakukan. Sedangkan mendidik orang tua bagaikan mengukir di atas air, hampir-hampir tidak pernah kita bayangkan bagaimana melakukannya. Rasa-rasanya tidak berlebihan jika kita mengatakan, bahwa anak-anak memang belum wajib untuk berpuasa, tapi sungguh para orang tua mempunyai kewajiban untuk mulai mengenalkan dan melatih anak-anaknya berpuasa.
Kewajiban ini sudah diisyaratkan begitu jelas dalam Al-Quran, sebagai panduan bagi orang tua untuk melakukan langkah-langkah yang jelas dalam mengarahkan anaknya dalam beribadah. Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS At-Tahrim 66: 6).
Setiap orang tua yang men-tadabburi dan memahami ayat ini tentulah segera tergerak dan merasa bertanggung jawab untuk mengenalkan ibadah puasa kepada anak-anaknya. Kita juga mempunyai contoh teladan dari Rasulullah yang mulia dalam masalah ini.
Bukan hanya dalam masalah ibadah, bahkan dalam masalah etika dan akhlak pun beliau telah mengajarkan kepada anak-anak yang muda belia, tanpa memandang usia apalagi baligh tidaknya. Dalam suatu kesempatan makan bersama anak kecil, beliau mengajarkan kepada seorang anak tentang bagaimana adab makan. Beliau bersabda:“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah yang dekat terlebih dahulu (HR Muslim).
Hadits di atas menunjukkan bagaimana urgensinya memulai mengenalkan kebaikan sejak kecil.
Lalu bagaimanakah cara kita untuk mengenalkan dan melatih anak-anak kita berpuasa? Semoga kita bisa menjalankannya dengan baik dan istiqomah.
*Mengajarkan Anak Berpuasa*
Mengajarkan puasa pada anak sejak usia dini bertujuan agar saat menginjak masa puber dan sudah wajib menjalankan puasa Ramadan, anak sudah bisa menjalankan puasa dengan baik dan benar. Memperkenalkan anak pada ibadah puasa bukanlah hal yang mudah, hal ini merupakan salah satu tanggung jawab sebagai orangtua untuk mengajarkan anak berpuasa secara bertahap dan perlahan.
Melatih anak puasa, orangtua harus mempertimbangkan kondisi dan kemampuan mereka. Islam sendiri tidak menghendaki adanya unsur paksaan dalam mendidik anak. Berikanlah anak motivasi untuk mereka berpuasa dengan sabar.
Di awal latihan anak puasa Ramadhan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar. Anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk. Biarkan mereka menghabiskan waktu tidur siang namun jangan sampai berlebihan. Tawarkan anak aktivitas yang menyenangkan agar mereka tidak kebablasan dan enggan melakukan segala sesuatunya.
Mungkin ada sebagian orang tua yang akan dengan mudah beralasan bahwa syariat Islam tidak mewajibkan anak-anak untuk berpuasa, sehingga tidak perlu tergesa-gesa menyuruh mereka berpuasa sebelum waktunya atau sampai usia baligh. Alasan ini memang terlihat benar pada satu sisi, karena tidak ada kewajiban ibadah apapun –begitu pula puasa Ramadhan- kepada mereka yang belum baligh atau bermimpi basah. Rasulullah SAW bersabda : Diangkat pena catatan amal dari tiga orang : orang gila yang hilang akalnya sampai sadar kembali, orang tidur sampai ia bangun, dan anak kecil sampai ia bermimpi (baligh) (HR Abu Daud).
Nah, apakah buah hati Anda sudah siap menjalankan puasa tahun ini?
“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.”(HR Muslim)