Categories
Pikiran Dosen

Wabah Itu Menguji Keimanan dan Kemanusiaan Kita

Adanya wabah pandemi covid-19 tidak hanya mengguncang kesehatan kita, tetapi dalam banyak hal juga menguji keimanan dan rasa kemanusiaan kita. Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Tentu kita masih ingat, ketika jenazah seorang perawat RSUP dr Kariadi Semarang yang meninggal dunia karena positif terinfeksi virus corona ditolak oleh sejumlah warga ketika hendak dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul di RT 06, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Kamis 9 April 2020. Baca https://update.unisayogya.ac.id/covid19/wabah-itu-menguji-keimanan-dan-kemanusiaan-kita/

Oleh: Dr. M Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I. – Dosen UNISA Yogyakarta

Ketika Jenazah itu Ditolak

Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Tentu kita masih ingat, ketika jenazah seorang perawat RSUP dr Kariadi Semarang yang meninggal dunia karena positif terinfeksi virus corona ditolak oleh sejumlah warga ketika hendak dikebumikan di Tempat Pemakanman Umum (TPU) Sewakul di RT 06, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Kamis 9 April 2020.

Sebelumnya, penolakan jenazah pasien positif Corona juga terjadi pada Selasa 31 Maret 2020 tepatnya di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Berbagai peristiwa tersebut tentu sangat memprihatinkan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sampai angkat bicara mengungkapkan rasa keprihatinannya dan mengajak masyarakat untuk ngrogoh roso kamanungsan (menggunakan hati nurani dan rasa kemanusiaan). Beliau berpesan, “Para perawat, dokter dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien, kenapa kita tega menolak jenazah mereka? (11 April 2020).

Bukan hanya Gubernur Jateng yang merasa prihatin. Sikap penolakan jenazah tersebut juga mengundang kemarahan masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Menurut analisis Drone Empit, setidaknya ada 20.750 percakapan nitizen di Twiter terkait penolakan jenazah yang dimulai pada tanggal 30 Maret 2020 hingga 10 April 2020 (CNN Indonesia 13/4/2020).

Studi Drone Empit juga menunjukkan bahwa ada 2.028 artikel yang menebitkan isu penolakan jenazah pasien corona. Najwa Shihab melalui akun Instagramnya sampai membuat video yang berjudul “Melawan Stigma Corona”. Video tersebut mendapatkan like lebih dari 2 juta.

Dalam video tersebut Najwa atau yang akrab dipanggil Nana mengatakan “..upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan. Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang artau menolak jenazah. Inilah saatnya untuk memperkuat solidaritas. Jarak fisik memang harus direnggangkan, tapi ikatan sosial justru harus dirapatkan”.

Peristiwa ini kemudian melahirkan fatwa MUI tentang hukum menolak jenazah. Fatwa ini juga diikuti oleh sejumlah negara, termasuk Mesir. Lalu, bagaimanakah sebenarnya etika Islam dalam memperlakukan jenazah?

Rasulpun Sampai Berdiri Menghormati Jenazah Non Muslim

Selengkapnya: https://islamkaffah.id/wabah-itu-menguji-keimanan-dan-kemanusiaan-kita/