Update Covid-19

Anjuran “DIRUMAH SAJA” dan Masjid yang Menolaknya

Oleh: Iwan Setiawan, M.S.I. – Dosen UNISA Yogyakarta

Menghindari kemudaratan, lebih diutamakan
Daripada mendatangkan kemaslahatan
( Kaidah Fikih/Ushul Fikih)

Saya punya pengalaman, pada sebuah obrolan yang membahas fatwa agama“dirumah saja” dengan Takmir Masjid. Sehingga konteks tulisan ini seputar penerimaan umat Islam terhadap fatwa agama “dirumah saja” dalam lingkungan Masjid. Fatwa agama “dirumah saja” memang penting dikala pendemi coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia yang semakin banyak memakan korban. Jumlah yang meninggal semakin banyak dan yang positif juga tidak turun. Biar adil, tentu anjuran “dirumah saja” menurut saya, juga tidak bisa dipaksakan kepada pribadi yang terpaksa jihad untuk bekerja diluar rumah, untuk menghidupi keluarga. Bagi yang lain, selagi bisa melaksanakan kerja dan beraktivitas “dirumah saja” wajib dilakukan.

Pendemi covid-19 memang maha dahsyat, dapat menghentikan mobilitas manusia di bumi. Akibat positifnya, bumi kembali menemukan keseimbangannya. “Bumi sanggup memenuhi kebutuhan manusia, tetapi tidak sanggup memenuhi keserakahan manusia,”mengutip kata-kata Gandhi bisa menjadi adagium sekarang. Bumi yang beberapa bulan lalu nampak suram akibat polusi udara, perusakan alam dan kehancuran yang dibuat manusia, kini mulai kembali hijau. Disaat manusia istirahat dari “aktifitas merusak” karena dihentikan covid-19, bumi kembali hijau, segar dan menemukan keseimbangannya.

Masjid yang menolak fatwa

Empati untuk Mahasiswa Peratau

Sleman – Pagi menjelang siang (Jum’at,3/4), mahasiswa Prodi Komunikasi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berkumpul di halaman kampus dengan tetap menjaga jarak pada saat melakukan interaksi. Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Prodi Komunikasi yang berasal dari luar DIY dan memutuskan untuk tetap tinggal di kos atau kontrakan meskipun kebijakan kampus terkait Belajar dari rumah hingga 29 Mei 2020 nanti. Belum tau mau pulang kapan bu,soalnya sudah tidak ada kereta ke daerah saya, ungkap Paisal mahasiswa Prodi Komunikasi asal Garut, Jawa Barat.

Wuri Rahmawati, M.Sc selaku dosen Prodi Komunikasi bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa tersebut. “Pagi menjelang siang ini saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan tema-teman dalam keadaan sehat semua. Bapak/ibu dosen Prodi sangat mengapresiasi teman-teman semua yang tetap bertahan di Jogja dalam situasi seperti saat ini. Menurut data terdapat 23 mahasiswa dari luar DIY yang masih bertahan di kos atau kontrakannya. Sebagai wujud rasa empati kepada teman-teman semua,hari ini kami membagikan bahan makan untuk membantu meringankan kebutuhan makan teman-teman” ungkapnya.

Prodi Gizi Tanggap Covid-19

Bagaimana melawan radikal bebas yang menurunkan imun, cara meningkatkan imun dan menjaga kinerja tubuh dan organ agar tetap baik? Baca https://update.unisayogya.ac.id/covid19/prodi-gizi-tanggap-covid-19/

Oleh: Program Studi Gizi UNISA Yogyakarta

Buku Kepustakaan Medis-Pandemik di Dunia Islam

Buku berjudul “Kepustakaan Medis-Pandemik di Dunia Islam” (Deskripsi dan Anotasi Singkat Manuskrip-Manuskrip Wabah, Pandemi, dan Penyakit Menular) karya Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar memuat deskripsi dan anotasi singkat naskah-naskah manuskrip yang membahas tentang wabah penyakit menular (pandemi) sepanjang sejarah Islam.

https://santricendekia.com/download-buku-kepustakaan-medis-pandemik-di-dunia-islam/

Sampel dapat diunduh di sini. Semoga dapat menginspirasi untuk menghasilkan karya atau solusi untuk Pandemi Covid19.

Bersama Anak selama Work From Home

Oleh: Sri Lestari Linawati – Dosen UNISA Yogyakarta

Hikmah terbesar selama Work From Home adalah full bersama anak di rumah. Kita bekerja dari rumah, anak belajar juga dari rumah. Yang penting internet kenceng dan lancar, maka pembelajaran online dan penugasan insyaallah oke. Apakah hanya terkait dengan internet?

Tentu tidak. Dalam kehidupan yang kita jalani selama dua puluh empat, ada banyak kegiatan di rumah yang membutuhkan kerjasama semua anggota keluarga. Mulai bangun tidur, wudlu, shalat malam, bersujud, memanjatkan doa, menyiapkan sarana prasarana kegiatan seharian nanti, menyapu halaman, mengisi air, olahraga, menyambut mentari pagi, hingga bisa duduk tenang membaca buku dan menulis.

Warna-Warni Work From Home

Oleh: Sri Lestari Linawati – Dosen UNISA Yogyakarta

Seminggu lagi saatnya UTS, ujian tengah semester. Karenanya, minggu ini focus merampungkan materi teori dan menyiapkan naskah UTS. Ujian kali ini berbeda, karena ini memang situasi work from home, learning from home, di rumah aja. Tiap pagi memang selalu kita saksikan hadirnya mentari. Pohon-pohon dan dedaunan masih menari-nari dihembus angin. Masih terdengar kokok ayam menyambut hadirnya pagi. Beberapa ekor ayam jantan dan betina juga masih tampak berkeliaran di halaman. Panas dan hujan pun datang silih berganti. Namun, ini masa kami sebaiknya di rumah aja.

Bekerja dari rumah sebagai himbauan pemerintah, ya.. mungkin baru kali ini. Kita semua dihimbau untuk bekerja dari rumah. Kalau pun terpaksa keluar, itu apabila dalam keadaan tertentu yang sangat mendesak untuk keluar. Pedagang sayur dan buah, tentu keluar rumah. Pak tani yang sedang tanam atau panen, tentu di sawah, tidak bisa online. Begitu pula para tenaga kesehatan di rumah sakit, berdiri di garda terdepan memberikan layanan kesehatan bagi para pasien, termasuk pasien covid-19.

Olahraga dan Aktivitas Fisik Selama Pandemi

Work from home bukan dijadikan alasan untuk tidak bergerak. Aktivitas fisik adalah salah satu cara untuk sehat dan menghilangkan kejenuhan/stress, #ExerciseIsCulture. Buka https://update.unisayogya.ac.id/covid19/olahraga-dan-aktivitas-fisik-selama-pandemi/

Oleh: Program Studi Fisioterapi S1 UNISA Yogyakarta

Berbagi Informasi Positif

Oleh: Program Studi Ilmu Komunikasi S1 UNISA Yogyakarta