Update Covid-19

UNISA Yogyakarta Salurkan APD ke 16 Rumah Sakit dan Klinik Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah

Selama kurang lebih 1 bulan sejak diumumkannya kasus positif di Indonesia, angka kejadian covid-19 terus mengalami lonjakan sampai mencapai 4557 pertanggal 13 Januari 2020. Demi kemanusiaan hampir semua rumah sakit klinik/fasilitas kesehatan dengan seluruh tenaga medis dokter perawat dan tenaga medis lainnya bergerak untuk melakukan penanganan dan perawatan pasien covid-19, namun sampai saat ini problem yang dihadapi adalah masih terbatasnya APD yang tersedia untuk para pejuang kesehatan tersebut. APD merupakan syarat mutlak yang harus ada dalam penanganan, yang merupakan salah satu cara mencegah transmisi/ penularan virus corona ini.

Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yoggyakarta (UNISA) Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat menuturkan bahwa,  sebagai universitas berwawasan kesehatan, menyadari betul APD adalah kebutuhan yang mendesak. Oleh karena itu dengan dilandasi oleh spirit Al Maun unisa telah melakukan berbagai program sebagai bentuk respon aktif unisa dalam pencegahan penyebaran virus corona ini. Salah satunya adalah dengan melakukan penggalangan penggalangan dana melalui Unisa peduli, ZIS civitas akademika dan CSR dalam bentuk pengadaan APD. APD Kesehatan yang siap kita kirim berupa baju hazmat /Gown sejumlah 1000, masker bedah 1000pcs, masker N95dan masker kain (re use) produksi unisa.

Terkena Luka Bakar Saat di Rumah, Jangan Panik!

Oleh: Program Studi Keperawatan (Ners) UNISA Yogyakarta

Video Conference Sambil Donasi

Oleh: Joko Intarto

Beberapa pekan menjelang Ramadan, Lazismu mulai mempersiapkan berbagai program. Karena dalam suasana social distancing akibat virus Covid-19, Lazismu kali ini membangun program berbasis online. Apa saja?

Lazismu akhirnya menambah 1 akun video conference di aplikasi Zoom Cloud Meeting. Akun dengan nama “Sang Pencerah” mulai bisa digunakan hari ini.

Nama “Sang Pencerah” mengingatkan pada sosok seorang tokoh pahlawan nasional: KH Achmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah.

Imunisasi Bayi di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh: Dewi Rokhanawati, SSiT., MPH – Dosen Program Studi Kebidanan S1 Profesi UNISA Yogyakarta

Pandemi Covid-19 masih terus melanda di Indonesia. Sampai tanggal 14 April 2020, terdapat 282 kasus baru, sehingga total kasus ada 4.839 kasus Covid-19 di Indonesia sejak diumumkan pertama kali tanggal 2 Maret 2020. Di Indonesia saat ini ada 2 Pasien anak balita yaitu pasien ke 49 dan 54, keduanya merupakan anak laki-laki dengan usia 3 tahun dan 2 tahun. Kedua balita tersebut diketahui tertular dari orang tuanya yang juga positif mengidap Covid-19.

Kelompok Bayi dan anak merupakan kelompok rentan terhadap penularan Covid-19. Sesuai dengan pedoman pelayanan Bayi baru lahir yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa BBL tetap mendapatkan pelayanan segera setelah lahir seperti pemberian injeksi vitamin K dan pemberian imunisasi Hepatitis B. Kunjungan Neonatal (KN) juga tetap dilakukan sesuai dengan jadwal kunjungan yaitu KN 1 (periode 6 jam sampai 48 jam setelah lahir), KN 2 pada periode 3 hari sampai 7 hari setelah lahir) dan KN 3 pada periode 8 hari sampai 28 hari setelah lahir. Pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) pada ibu terkait dengan pemebrian ASI Eksklusif dan pemberian imunisasi.

Waspadai Kelompok Orang Berisiko Terkena Covid-19 di Sekitar Kita

Oleh: Ns. Suratini., M.Kep.,Sp.Kep.Kom – Dosen Program Studi Keperawatan (Ners) UNISA Yogyakarta

Apakah yang dimaksud dengan kelompok resiko kesehatan itu? risk adalah konsep dalam statistik berdasarkan peluang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan. Ada beberapa faktor berkontribusi terhadap munculnya kondisi sehat atau tidak sehat. Tidak setiap orang yang terpapar dengan peristiwa yang sama akan memiliki akibat yang sama. Faktor-faktor mempengaruhi apakah penyakit atau akibat lainnya yang tidak sehat akan muncul disebut dengan risiko kesehatan. Risiko kesehatan dapat diklasifikasikan kedalam empat katagori umum yaitu: risiko biologis bawaan atau genetis (inherited biological risk), risiko sosial, risiko ekonomi, reiko akibat gaya hidup, dan life event riks.

Jadi dari definisi tersebut maka yang dimaksud dengan kelompok risiko terkena corona virus 19 adalah kelompok yang memiliki faktor yang melekat pada aspek-aspek dibawah ini :

a. Faktor risiko biologi

Dana Desa : Tumpuan Baru Penanggulangan Virus Corona

Oleh: Gerry Katon Mahendra., S.IP., M.I.P, dosen Program Studi Administrasi Publik S1 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pandemi Corona Covid 19 masih terus mewabah di Indonesia. Hampir seluruh wilayah di Indonesia terkena dampak langsung maupun tidak langsung yang meliputi dampak medis, ekonomi, hingga sosial budaya. Dampak medis misalnya, terdapat ratusan hingga ribuan masyarakat Indonesia yang dinyatakan positif terkena virus Corona Covid 19. Terdapat pula ribuan orang yang menyandang status orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP) sebagai akibat dari proses interaksi sebelumnya. Dampak medis lainnya meliputi kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan yang seharusnya melekat pada paramedis yang saat ini sedang berjuang menangani pasien Corona Covid 19. Dampak ekonomi juga dirasakan berbagai kalangan. Pengusaha, pekerja formal, hingga pekerja informal menjadi contoh beberapa pihak yang terdampak secara langsung. Disisi lain, ekonomi negara juga turut terdampak cukup signifikan, salah satunya ditandai dengan pelemahan rupiah terhadap dollar yang hampir menyentuh angka Rp. 17.000/1 US Dollar. Pada bidang sosial budaya, dampak dirasakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia meliputi kebijakan libur sekolah, penundaan kegiatan sosial keagamaan, penundaan kegiatan budaya, hingga memaksa masyarakat untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah agar dapat membantu meredam penyebaran virus Corona Covid 19 melalui program social and physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

SE Rektor: Evaluasi Sistem Work From Home (WFH) di Lingkungan UNISA Yogyakarta 342/UNISA/Au/IV/2020

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia Nya, tidak lupa sholawat semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Teriring doa semoga seluruh civitas Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta beserta keluarga dalam keadaan sehat. Aamiin.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan work from home (WFH) yang sudah berlangsung selama hampir satu bulan, terdapat beberapa pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dari rumah, dan beberapa koordinasi yang tidak bisa dilakukan secara efektif, maka pimpinan memandang perlu setiap Unit untuk melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang tidak bisa diselesaikan dengan WFH maka harus dilakukan secara off line (langsung) dengan tetap memperhatikan kewaspadaan ketat terhadap pencegahan penyebaran covid-19.

Keperawatan Tanggap Covid-19

Oleh: Program Studi Keperawatan (Ners) UNISA Yogyakarta

Radiologi Tanggap Covid-19

Oleh: Program Studi Radiologi DIII UNISA Yogyakarta